Membangun Sistem Pertahanan Laut Terintegrasi untuk Mendukung Ketahanan Nasional
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur membawa tantangan strategis bagi sistem pertahanan laut nasional. Dalam Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) yang disusun oleh Kolonel Laut (P) Baharudin Anwar, S.T., M.M., dalam Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI Lemhannas RI Tahun 2024, dikaji secara mendalam pentingnya membangun sistem pertahanan laut yang terintegrasi guna mendukung kekuatan pertahanan negara.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki posisi geografis yang strategis, namun juga rentan terhadap ancaman maritim seperti penyelundupan, perompakan, hingga infiltrasi asing. Dengan perpindahan pusat pemerintahan ke IKN, perlindungan wilayah laut di sekitarnya menjadi prioritas utama untuk memastikan stabilitas nasional. Taskap ini menguraikan urgensi pembangunan sistem pertahanan laut yang terintegrasi untuk menjawab tantangan tersebut.
Dalam kajian ini, dijelaskan bahwa keamanan maritim tidak hanya bergantung pada kekuatan militer semata, tetapi juga membutuhkan koordinasi lintas lembaga, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), serta pemanfaatan teknologi canggih seperti sistem pemantauan berbasis satelit dan drone. Dengan pendekatan ini, diharapkan ancaman terhadap perairan di sekitar IKN dapat diminimalisir.
Selain itu, penulis mengangkat berbagai regulasi dan kebijakan yang mendukung penguatan sistem pertahanan laut. UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI menegaskan bahwa Angkatan Laut memiliki peran vital dalam menjaga kedaulatan perairan nasional. Sementara itu, revisi UU No. 3 Tahun 2022 menjadi UU No. 21 Tahun 2023 tentang IKN menekankan pentingnya sistem pertahanan berbasis smart defense yang terintegrasi dengan pembangunan kota baru.
Dinamika lingkungan strategis global juga menjadi salah satu faktor utama dalam perencanaan pertahanan laut di sekitar IKN. Konflik di Laut China Selatan, ketegangan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, serta potensi ancaman non-militer seperti kejahatan transnasional dan perubahan iklim turut mempengaruhi strategi pertahanan yang harus diadopsi Indonesia. Taskap ini memberikan analisis mendalam tentang bagaimana kebijakan pertahanan harus beradaptasi terhadap perubahan tersebut.
Salah satu rekomendasi utama dari Taskap ini adalah peningkatan sinergi antara TNI AL dengan lembaga lain seperti Bakamla, Polairud, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Integrasi antar-lembaga ini sangat penting dalam menciptakan sistem keamanan laut yang solid dan responsif terhadap ancaman. Selain itu, penulis menekankan pentingnya penguatan hubungan diplomasi maritim dengan negara-negara tetangga melalui patroli bersama dan perjanjian keamanan regional.
Dari sisi teknologi, pengembangan sistem komando dan kontrol yang terintegrasi diusulkan sebagai langkah penting dalam mendukung operasional pertahanan laut. Dengan sistem ini, informasi tentang aktivitas maritim dapat dikumpulkan dan dianalisis secara real-time untuk mempercepat respons terhadap potensi ancaman.
Tidak hanya itu, Taskap ini juga mengkaji dampak ekonomi dan sosial dari pembangunan sistem pertahanan laut yang lebih kuat. Keamanan yang terjaga akan meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat sektor industri maritim, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kata lain, investasi dalam pertahanan laut bukan hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga memiliki dampak luas terhadap pembangunan negara secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa sistem pertahanan laut yang terintegrasi di sekitar IKN adalah kebutuhan yang mendesak. Dengan menerapkan strategi yang tepat, modernisasi peralatan, serta peningkatan kerja sama regional dan internasional, Indonesia dapat memastikan bahwa pemindahan ibu kota berjalan dengan aman dan stabil.
Taskap ini memberikan wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan, akademisi, dan praktisi pertahanan dalam memahami tantangan serta strategi yang diperlukan dalam membangun sistem pertahanan laut yang tangguh. Sebagai salah satu karya ilmiah yang mendukung ketahanan nasional, penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan pertahanan Indonesia di masa depan.