Meningkatkan Kemampuan Cyber Security Indonesia untuk Memperkokoh Ketahanan Nasional

Cyber security menjadi salah satu elemen kunci dalam menjaga ketahanan nasional di era digital yang penuh dengan tantangan ini. Dalam Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) berjudul "Meningkatkan Kemampuan Cyber Security Indonesia Guna Memperkokoh Ketahanan Nasional", Kolonel Inf Andrian Susanto, S.I.P., M.Han., M.I.Pol., membahas secara mendalam tentang bagaimana Indonesia dapat memperkuat pertahanannya di ranah siber.

Penulis menyoroti bahwa perkembangan teknologi tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga ancaman yang semakin kompleks. Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah menghadapi berbagai jenis serangan siber, mulai dari ransomware WannaCry pada tahun 2017 hingga serangan mutakhir seperti Bjorka dan Lockbit 3.0 yang terjadi pada tahun 2022 dan 2024.

Serangan-serangan tersebut tidak hanya menyasar pemerintah, tetapi juga sektor privat, ekonomi, hingga data pribadi masyarakat. Dampaknya pun tidak main-main, mulai dari kebocoran data, kerugian finansial, hingga ancaman terhadap stabilitas nasional. Fenomena ini menjadi alarm bagi Indonesia untuk segera meningkatkan kemampuan cyber security sebagai bagian dari ketahanan nasional.

Salah satu tantangan terbesar yang diidentifikasi penulis adalah kurangnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang cyber security. Meskipun beberapa program seperti Digital Talent Scholarship telah diluncurkan, kesenjangan keterampilan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi hambatan besar.

Literasi digital masyarakat juga menjadi sorotan utama. Banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari risiko-risiko di dunia digital, seperti ancaman phishing, malware, hingga penyebaran disinformasi. Edukasi dan kampanye kesadaran dinilai sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih waspada.

Selain itu, penulis menyoroti pentingnya penguatan aspek regulasi dan kelembagaan. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai lembaga utama cyber security dinilai telah membawa perubahan positif. Namun, koordinasi antarlembaga perlu ditingkatkan agar respons terhadap ancaman siber lebih cepat dan terintegrasi.

Regulasi di bidang cyber security juga masih perlu diperbarui. Penulis menegaskan bahwa Indonesia memerlukan kerangka hukum yang lebih kuat untuk mengantisipasi dan merespons ancaman siber. Peraturan yang ada saat ini dianggap belum cukup komprehensif dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang.

Dalam aspek infrastruktur digital, proyek Palapa Ring menjadi salah satu langkah strategis untuk memperluas konektivitas internet di seluruh Indonesia. Proyek ini membuka peluang besar bagi penguatan cyber security, namun kualitas teknologi seperti firewall dan enkripsi data juga harus ditingkatkan untuk melindungi sistem vital negara.

Penulis juga merekomendasikan pentingnya kolaborasi dengan sektor swasta. Di negara-negara maju, sektor swasta memainkan peran besar dalam menjaga keamanan digital. Di Indonesia, kolaborasi ini perlu diperkuat agar sektor swasta dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan nasional.

Kerja sama internasional menjadi elemen kunci lainnya. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Israel dapat menjadi contoh bagi Indonesia dalam mengembangkan strategi cyber security yang komprehensif. Kedua negara ini berhasil mengintegrasikan peran pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menghadapi ancaman siber.

Melalui kerja sama regional seperti ASEAN Cybersecurity Cooperation Strategy, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya dan pengalaman negara lain untuk memperkuat pertahanan sibernya. Namun, implementasi di tingkat nasional harus lebih optimal agar manfaat kerja sama ini dapat dirasakan secara nyata.

Penulis juga menekankan bahwa cyber security bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Masyarakat perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan digital, baik melalui literasi digital maupun perilaku yang lebih aman di dunia maya.

Untuk mencapai ketahanan siber yang ideal, diperlukan langkah strategis yang terintegrasi. Penulis mengusulkan lima pondasi utama: kerangka hukum yang kuat, kemampuan teknis yang mumpuni, organisasi pendukung yang mapan, pengembangan SDM, dan kerja sama internasional.

Taskap ini memberikan wawasan yang kaya bagi pemerintah, akademisi, dan praktisi untuk bersama-sama mencari solusi atas tantangan siber yang dihadapi Indonesia. Dengan implementasi yang tepat, cyber security dapat menjadi pilar utama dalam memperkokoh ketahanan nasional di masa depan.

Views: 78