Mewujudkan Jembatan Udara untuk IKN: Solusi Strategis untuk Pembangunan Nasional
Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) kembali menghadirkan gagasan visioner melalui Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) karya Marsekal Pertama TNI Ali Gusman, S.T., M.M., peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI tahun 2024. Dengan judul “Mewujudkan Jembatan Udara untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) Guna Meningkatkan Pembangunan Nasional,” Taskap ini menawarkan analisis mendalam terkait peran transportasi udara dalam menunjang keberhasilan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.
Pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara merupakan proyek strategis untuk mengatasi berbagai tantangan yang selama ini dihadapi Jakarta, seperti kepadatan penduduk, kemacetan, dan risiko bencana alam. Namun, keberhasilan pemindahan ini tidak hanya bergantung pada perencanaan administratif, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur pendukung, termasuk transportasi udara. Marsma TNI Ali Gusman menegaskan pentingnya pembangunan jembatan udara untuk memastikan konektivitas wilayah yang efektif, mendukung distribusi logistik, dan mempercepat pembangunan kawasan.
Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menghadapi tantangan geografis yang kompleks. Taskap ini menyoroti bahwa keberadaan jembatan udara tidak hanya menjadi solusi logistik, tetapi juga bagian dari strategi pemerataan pembangunan. Dengan posisi geografis strategis dan minim risiko bencana, IKN memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi pusat pemerintahan modern yang terhubung secara global.
Untuk mewujudkan jembatan udara, beberapa strategi diusulkan, termasuk peningkatan infrastruktur bandara di sekitar IKN, integrasi sistem multi-bandara, dan optimalisasi penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik dan energi terbarukan. Marsma TNI Ali Gusman juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta untuk memastikan keberlanjutan proyek ini.
Jembatan udara yang diusulkan diharapkan mampu mengurangi kesenjangan antarwilayah, menurunkan biaya logistik, serta membuka akses ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Selain itu, pengembangan ini dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi, sosial, dan integrasi wilayah secara nasional. Penerapan teknologi rendah emisi dan energi hijau juga ditekankan untuk mendukung pembangunan yang ramah lingkungan.
Taskap ini diakhiri dengan rekomendasi kepada para pemangku kebijakan untuk segera mengakselerasi implementasi jembatan udara sebagai bagian penting dari strategi pembangunan IKN. Gagasan ini tidak hanya relevan untuk keberhasilan IKN, tetapi juga menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih terhubung, berdaya saing, dan berkelanjutan.