Data Katalog
Jumlah Pengunjung | : | 460 |
Jenis Bahan Pustaka | : | Monograf |
Jenis Koleksi | : | Koleksi Biasa |
Nomor Panggil | : | 401.41 BAH |
Pengarang | : | Muridan S. Widjojo dan Mashudi Noorsalim (editor) |
Judul | : | Bahasa Negara VS Bahasa Gerakan Mahasiswa |
Penerbitan | : | LIPI |
Deskripsi Fisik | : | viii + 222 hal.; 21 cm. |
Subjek | : | Semiotik-Pidato |
Catatan | : | Buku ini ditulis setelah 30 tahun kekuasaan dan 2 tahun tumbangnya Orde Baru. Oleh karena itu, realtif mudah bagi penulis untuk melaca praktik bahasa yang pernah dijalankan dan perlawanan yang muncul karenanya. Dari studi ini barangkali dapat dilihat bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa bahasa bukanlah sebagai medium komunikasi yang netral. Makna-makna bahasa yang digunakan di dalam negara dan masyarakat terkait dengan ruang dan waktu suatu kekuasaan. Kebenaran-kebenarannya bergantung pada rejim politik dan rejim sosial yang sedang dominan. Sebuah kata dalam konteks politk tertentu dapat menjadi bumerang dan menyeretnya ke penjara bagi pengujarnya jika ia diucapkan sembarangan. Buku ini pada awalnya merupakan hasil penelitian tim "Kebijakan Kebudayaan Orde Baru" yang dilaksanakan oleh PMB-LIPI dan disponsori oleh The Ford Foundation. Penelitian dan penulisan dilakukan sejak 2000 hingga 2001. |
ISBN / ISNM / ISSN | : | 979-98014-2-7 |
DDC | : | 401.41 |
JUMLAH EKSEMPLAR | : | 0 |
Cover | : | |
TAG | IND 1 | IND 2 | VALUE |
245 | # | # | $a Bahasa Negara VS Bahasa Gerakan Mahasiswa $b :kajian semiotik atas teks-teiks pidato presiden Soeharto dan selebaran gerakan mahasiswa |
100 | # | # | $a Muridan S. Widjojo dan Mashudi Noorsalim (editor) |
260 | # | # | $a Jakarta $b LIPI $c 2003 |
300 | # | # | $a viii + 222 hal.; 21 cm. |
500 | # | # | $a Buku ini ditulis setelah 30 tahun kekuasaan dan 2 tahun tumbangnya Orde Baru. Oleh karena itu, realtif mudah bagi penulis untuk melaca praktik bahasa yang pernah dijalankan dan perlawanan yang muncul karenanya. Dari studi ini barangkali dapat dilihat bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa bahasa bukanlah sebagai medium komunikasi yang netral. Makna-makna bahasa yang digunakan di dalam negara dan masyarakat terkait dengan ruang dan waktu suatu kekuasaan. Kebenaran-kebenarannya bergantung pada rejim politik dan rejim sosial yang sedang dominan. Sebuah kata dalam konteks politk tertentu dapat menjadi bumerang dan menyeretnya ke penjara bagi pengujarnya jika ia diucapkan sembarangan. Buku ini pada awalnya merupakan hasil penelitian tim "Kebijakan Kebudayaan Orde Baru" yang dilaksanakan oleh PMB-LIPI dan disponsori oleh The Ford Foundation. Penelitian dan penulisan dilakukan sejak 2000 hingga 2001. |
020 | # | # | $a 979-98014-2-7 |
084 | # | # | $a 401.41 |
650 | # | # | $a Semiotik-Pidato |
090 | # | # | $a 401.41 BAH |
Format Katalog
Data Koleksi
No. Induk | Akses | Ketersediaan | Lokasi | Nomor Barcode |
---|---|---|---|---|
Tidak ditemukan hasil. |