Data Katalog
Jumlah Pengunjung | : | 596 |
Jenis Bahan Pustaka | : | Monograf |
Jenis Koleksi | : | Koleksi Biasa |
Nomor Panggil | : | 911.0959822 BLA j |
Pengarang | : | Blackburn, Susan |
Judul | : | Jakarta : sejarah 400 tahun |
Penerbitan | : | Masup Jakarta |
Deskripsi Fisik | : | xxiv + 392 hal.; 24 cm. |
Subjek | : | Sejarah Jakarta |
Catatan | : | Buku ini segera dicekal pemerintah Orba ketika pertama kali terbit pada 1987. Orba tidak suka dengan cara Susan Blackburn (dulunya Susan Abeyasekere) mengkaji Jakarta. Susan dengan menelusuri sejarah Jakarta selama berabad-abad berhasil memaparkan suatu kontras. Ternyata sejak lama Jakarta hanya kota yang dibangun untuk memenuhi impian para penguasa, kaum aristokrasi uang, Jakarta bukan milik dan untuk kehidupan bersama. Selama hampir 400 tahun, penguasa-penguasa Jakarta menginginkan kota ini menjadi semacam model kota harapan mereka sendiri. Belanda selama 1619-1949 berusaha menampilkan citra kota koloni putih. Setelah Indonesia merdeka, Sukarno membangun Jakarta dengan monumen dan bangunan megah. Pemimpin besar revolusi ini berharap Jakarta sebagai ibukota menjadi kebanggaan nasional. Sementara pemerintah Orba membanjiri Jakarta dengan investasi asing demi mewujudkan mimpi kota pembangunan ekonomi. Susan mengurai konsekuensi kebijakan-kebijakan para penguasa Jakarta terhadap kota dan penduduknya yang sebagian besarnya begitu miskin. Termasuk konflik dan kerjasama antara Gubernur Jakarta dengan presiden. Aturan dan tindakan terobosan sebagai momentum kemajuan atau hanya produk kebodohan yang membuat Jakarta dengan keragaman penghuninya itu sengsara? Tentu saja populasi Jakarta yang kompleks dan beranekaragam etnis pun diulas. Pertumbuhan kota yang relatif lambat telah membawa imigran Cina, Arab, Eropa, dan seluruh pulau di Indonesia yang kemudian berbaur dan membentuk bentuk kebudayaan yang unik. Keunikan ini pula yang kian kentara bersama arus urbanisasi dan komersialisasi. Jakarta tumbuh dengan kebudayaan metropolitan yang khas (kalau tidak dapat disebut aneh) di suatu negara kepulauan terbesar di dunia yang dinominasi pedesaan dan kemiskinan. |
ISBN / ISNM / ISSN | : | 978-602-96256-3-9 |
DDC | : | 911.0959822 |
JUMLAH EKSEMPLAR | : | 0 |
Cover | : | |
TAG | IND 1 | IND 2 | VALUE |
245 | 1 | 0 | $a Jakarta : sejarah 400 tahun |
100 | # | # | $a Blackburn, Susan |
260 | # | # | $a Depok $b Masup Jakarta $c 2011 |
300 | # | # | $a xxiv + 392 hal.; 24 cm. |
500 | # | # | $a Buku ini segera dicekal pemerintah Orba ketika pertama kali terbit pada 1987. Orba tidak suka dengan cara Susan Blackburn (dulunya Susan Abeyasekere) mengkaji Jakarta. Susan dengan menelusuri sejarah Jakarta selama berabad-abad berhasil memaparkan suatu kontras. Ternyata sejak lama Jakarta hanya kota yang dibangun untuk memenuhi impian para penguasa, kaum aristokrasi uang, Jakarta bukan milik dan untuk kehidupan bersama. Selama hampir 400 tahun, penguasa-penguasa Jakarta menginginkan kota ini menjadi semacam model kota harapan mereka sendiri. Belanda selama 1619-1949 berusaha menampilkan citra kota koloni putih. Setelah Indonesia merdeka, Sukarno membangun Jakarta dengan monumen dan bangunan megah. Pemimpin besar revolusi ini berharap Jakarta sebagai ibukota menjadi kebanggaan nasional. Sementara pemerintah Orba membanjiri Jakarta dengan investasi asing demi mewujudkan mimpi kota pembangunan ekonomi. Susan mengurai konsekuensi kebijakan-kebijakan para penguasa Jakarta terhadap kota dan penduduknya yang sebagian besarnya begitu miskin. Termasuk konflik dan kerjasama antara Gubernur Jakarta dengan presiden. Aturan dan tindakan terobosan sebagai momentum kemajuan atau hanya produk kebodohan yang membuat Jakarta dengan keragaman penghuninya itu sengsara? Tentu saja populasi Jakarta yang kompleks dan beranekaragam etnis pun diulas. Pertumbuhan kota yang relatif lambat telah membawa imigran Cina, Arab, Eropa, dan seluruh pulau di Indonesia yang kemudian berbaur dan membentuk bentuk kebudayaan yang unik. Keunikan ini pula yang kian kentara bersama arus urbanisasi dan komersialisasi. Jakarta tumbuh dengan kebudayaan metropolitan yang khas (kalau tidak dapat disebut aneh) di suatu negara kepulauan terbesar di dunia yang dinominasi pedesaan dan kemiskinan. |
020 | # | # | $a 978-602-96256-3-9 |
084 | # | # | $a 911.0959822 |
650 | # | # | $a Sejarah Jakarta |
090 | # | # | $a 911.0959822 BLA j |
Format Katalog
Data Koleksi
No. Induk | Akses | Ketersediaan | Lokasi | Nomor Barcode |
---|---|---|---|---|
Tidak ditemukan hasil. |