Data Katalog
Jumlah Pengunjung | : | 183 |
Jenis Bahan Pustaka | : | Monograf |
Jenis Koleksi | : | Koleksi Biasa |
Nomor Panggil | : | 923.5 AGU t |
Pengarang | : | Agus Widjojo |
Judul | : | Tentara kok mikir? : inspirasi out of the box |
Penerbitan | : | PT Kompas Media Nusantara |
Deskripsi Fisik | : | xix, 420 halaman : ilustrasi ; 19 cm. |
Subjek | : | Biografi |
Catatan | : | Pekatnya duka teroreh dalam hidup Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo. Pada usia lima tahun, ia dan dua adiknya sudah ditinggal wafat sang ibu. Menginjak remaja, Agus kehilangan sang ayah dengan tragis. Ayahnya, Mayjen TNi (Anumerta) Sutojo Siswomihardjo, dibunuh pada Traggedi 1965. Tak mudah bagi Agus membersihkan pekatnya duka dan melewati masa-masa kritis itu. Namun, perjuangan dan jiwa besarnya menuntun dia hingga bertrasformasi menjadi pribadi yang luar biasa. Meski terjal, karier militer Agus telah menjadikannya jenderal bintang tiga hingga Gubernur Lemhannas RI. Judul buku ini mungkin bikin orang mengernyitkan dahi. Ada persepsi, tentara identik dengan perang dan kerja lapangan. Padahal di balik semua itu, ada konsep-tornya. Kemampuan intelektual dan olah budi yang matang sangat dibutuhkan, apalagi di era Revolusi Industri 4.0. Di situlah Agus Widjojo berperan, bahkan ada yang menilai pemikirannya jauh lebih maju melampaui zamannya. Ia tipikal tentara pemikir yang out of the box sehingga ide-idenya sering dianggap nyeleneh. Bagaimana pahit getir Agus berdamai dengan masa lalunya dan bertransformasi menjadi guru damai, serta kiprahnya sebagai figur tentara reformis? Buku ini menjawab dengan menyajikan kisah hidup, perjuangan, ide-ide, dan tentu saja kontroversi yang senantiasa menyertainya. |
ISBN / ISNM / ISSN | : | 978-623-346-189-4 |
DDC | : | 923.5 |
Bahasa | : | Indonesia |
JUMLAH EKSEMPLAR | : | 0 |
Cover | : | |
TAG | IND 1 | IND 2 | VALUE |
245 | 1 | 0 | $a Tentara kok mikir? : inspirasi out of the box |
100 | # | # | $a Agus Widjojo |
260 | # | # | $a Jakarta $b PT Kompas Media Nusantara $c 2021 |
300 | # | # | $a xix, 420 halaman $b ilustrasi $c 19 cm. |
500 | # | # | $a Pekatnya duka teroreh dalam hidup Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo. Pada usia lima tahun, ia dan dua adiknya sudah ditinggal wafat sang ibu. Menginjak remaja, Agus kehilangan sang ayah dengan tragis. Ayahnya, Mayjen TNi (Anumerta) Sutojo Siswomihardjo, dibunuh pada Traggedi 1965. Tak mudah bagi Agus membersihkan pekatnya duka dan melewati masa-masa kritis itu. Namun, perjuangan dan jiwa besarnya menuntun dia hingga bertrasformasi menjadi pribadi yang luar biasa. Meski terjal, karier militer Agus telah menjadikannya jenderal bintang tiga hingga Gubernur Lemhannas RI. Judul buku ini mungkin bikin orang mengernyitkan dahi. Ada persepsi, tentara identik dengan perang dan kerja lapangan. Padahal di balik semua itu, ada konsep-tornya. Kemampuan intelektual dan olah budi yang matang sangat dibutuhkan, apalagi di era Revolusi Industri 4.0. Di situlah Agus Widjojo berperan, bahkan ada yang menilai pemikirannya jauh lebih maju melampaui zamannya. Ia tipikal tentara pemikir yang out of the box sehingga ide-idenya sering dianggap nyeleneh. Bagaimana pahit getir Agus berdamai dengan masa lalunya dan bertransformasi menjadi guru damai, serta kiprahnya sebagai figur tentara reformis? Buku ini menjawab dengan menyajikan kisah hidup, perjuangan, ide-ide, dan tentu saja kontroversi yang senantiasa menyertainya. |
020 | # | # | $a 978-623-346-189-4 |
084 | # | # | $a 923.5 |
650 | # | # | $a Biografi |
090 | # | # | $a 923.5 AGU t |
850 | # | # | $a Lemhannas RI |
Format Katalog
Data Koleksi
No. Induk | Akses | Ketersediaan | Lokasi | Nomor Barcode |
---|---|---|---|---|
Tidak ditemukan hasil. |