Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

6

digunakan secara optimal menjadi modal pembangunan. Bila kondisi saat ini
dibiarkan berlarut-larut dalam jangka panjang, anugerah Tuhan yang sangat
berharga tersebut tidak lagi sepenuhnya menjadi sumber kemajuan bagi
bangsa Indonesia, melainkan sebaliknya. SKA tersebut juga dapat berpotensi
menjadi sumber bencana bila kita tidak mampu mengelolanya dengan baik dan
menjadikannya sebagai sumber kemaslahatan bersama.

     Potret pengelolaan SKA yang tidak berhasil tersebut juga banyak menarik
minat para cendekiawan untuk membuat penelitian secara lebih mendalam.
Karena hal ini dapat dinilai sebagai bagian dari ironi dalam proses
pembangunan sebuah bangsa. Salah satunya dibahas oleh seorang
cendekiawan, Tadjoeddin ketika dia secara khusus menganalisis kondisi
pengelolaan SKA di Indonesia dengan mengaitkannya dengan teori ‘kutukan
sumber daya’ (resource curse) yang juga banyak memiliki relevansi di negara-
negara lain.6 Kajian-kajian tersebut, juga apalagi pengalaman buruk dalam
pengelolaan SKA selama i n i harus membuat pemerintah Indonesia
membenahi pengelolaan SKA dengan serius dan dengan cara yang terbaik.
 Kepemilikan SKA yang melimpah harus membuat bangsa ini semakin giat
 berusaha, dan jangan sampai malah membuat bangsa Indonesia menjadi
terlena dan kurang giat dalam bekerja.

     Berangkat dari deskripsi di atas, penulis menganggap penting untuk
 melakukan kajian secara sistematis terkait dengan ikhtiar untuk meningkatkan
 pengelolaan sumber kekayaan alam guna memajukan perekonomian Indonesia
 dalam rangka pembangunan nasional. Sehubungan dengan tema Taskap ini,
 maka masalah yang perlu dikaji, kami rumuskan dengan uraian kalimat sebagai
 berikut:

  6 Mohammad Zulfan Tadjoeddin, 2007, A Future Resource Curse in Indonesia: The Political
  Economy of Natural Resources, Conflict and Development, CRISE Working Paper No. 35,
  Centre for Research on Inequality, Human Security and Ethnicity, Department of International
  Development, University of Oxford, Oxford.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9