Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

45

          dalam RPJPN. Program pembangunan juga menghadapi hambatan
          untuk bisa berjalan secara berkelanjutan, terutama ketika pemerintah
          sendiri tidak bisa mengatur tata niaga gas sebagaimana dikeluhkan oleh
          Wamendag RI seperti dalam gambaran di atas. Ironi ini harus segera
          diselesaikan, Karena bagaimana mungkin pemerintah negara yang
          memiliki SKA tidak mampu mengatur tata niaga komoditas yang
          dimilikinya sendiri?

              Terganggunya perencanaan pembangunan secara berkelanjutan
         juga mengakibatkan pembangunan yang tidak terjadi secara merata di
          seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan terjadi secara timpang, karena
         ada daerah yang mampu membangun daerahnya dengan modal yang
          didapatkannya sendiri dari SKA yang diproduksi oleh daerahnya, namun
          ada pula daerah yang tertinggal dan tak mampu berbuat banyak karena
          kurang mampu mengelola potensi daerahnya. Ketimpangan seperti ini
         juga menimbulkan kekurangharmonisan hubungan antar daerah, yang
         kalau dibiarkan terus-menerus dapat termanifestasi menjadi aspirasi
         politik yang berpotensi mengancam disintegrasi bangsa.

14. Permasalahan yang Dihadapi

     Dari paparan tentang kondisi saat ini yang ada di atas, dapat kita temukan
beberapa pokok persoalan yangmembuat kondisi tersbeut terjadi. Berikut
adalah empat pokok persoalan yang ada dalam pengelolaan SKA di Indonesia
saat ini:

a. Rendahnya Pemanfaatan SKA sebagai Modal Pembangunan

     Pokok persoalan yang pertama adalah bersumber dari paradigma yang
keliru dalam pengelolaan SKA. Paradigma ini melihat bahwa SKA lebih sebagai
sebagai komoditas dagangan yang dapat mendatangkan uang secara cepat.
Cara pandang seperti ini adalah cara pandang instan yang cenderung mencari
jalan pintas tanpa perlu bersusah-susah untuk menjadikan SKA sebagai modal
   1   2   3   4   5   6   7   8