Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

82

dilakukan melalui metode tak langsung yaitu: pelatihan dan
sosialisasi, serta metode langsung berupa pengajaran politik
dan sejenisnya.

          Untuk menumbuhkan kesadaran politik ditempuh dua
metode: dialog dan pengajaran instruktif. Adapun partisipasi
politik, akan terwujud dengan keikutsertaan individu-individu
secara sukarela dalam kehidupan politik masyarakatnya.
Dengan tercapainya tujuan pendidikan politik diharapkan
warga negara sebagai calon pemilih dapat selektif dalam
memilih calon pemimpin sehingga menghasilkan pemimpin
negarawan.

3) Partai politik secara internal pemberian pendidikan
politik bagi para kader partai, agar ; Dapat menjadi anggota
parpol yang taat hukum dan taat organisasi, Memberikan
pembekalan terhadap setiap calon yang akan maju pada
pemilihan legislatif dan calon kepala daerah, sehingga
mereka dapat menjadi representasi partai yang kredibel dan
berintegritas. Partai politik yang profesional dan mapan
secara organisasi akan memiliki rentang kendali, pengawasan
dan pembinaan terhadap seluruh kadernya, sehingga mereka
dapat dibina dari aspek kedewasaan, etika politik dan anti-
kekerasan.

4) KPU sebagai penyelenggara pemilu bersama-sama
dengan pemerintah dan DPR melakukan sosialisasi secara
masif dan menyeluruh terkait proses tahapan pemilu dan
calon-calon kandidat yang akan mengikuti pemilu. Proses
sosialisasi ini membutuhkan durasi yang cukup panjang dan
dikemas secara menarik, agar masyarakat benar-benar
mengetahui rangkaian tahap-tahap penyelenggaraan pemilu
secara utuh dan memahami program yang ditawarkan serta
siapa sebenarnya yang dipilih untuk merepresentasikan
   1   2   3   4   5   6   7