Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

61

         berbagai komponen yang dibutuhkan oleh industri pertahanan dalam
         negeri
         10) Dengan keterbatasan kemampuan industri dalam -negeri maka
         diharapkan adanya joint production antara industri strategis nasional
         dengan industri pertahanan asing dapat direalisasikan secepatnya
         sehingga Transfer of Teknologi dapat segera terwujud.

d. Kem am puan negara dalam mendukung anggaran pertahanan.
          Dalam teori optimalisasi modal merupakan faktor produksi yang utama

maka, apapun yang dicita-citakan oleh industri pertahanan dalam negeri
dalam mewujudkan kemandiriannya tidak akan terlepas dari dukungan
anggaran baik dari pemerintah maupun adanya keperayaan dari para
investor.Selama ini Negara mendukung kebutuhan anggaran pertahanan
yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan sesuai yang tertuang dengan
M EF L namun dirasakan masih jauh dari apa yang diharapkan untuk itu
kedepan diharapkan adanya tindakan dan dukungan nyata dari berbagai
sektor terkait sebagai berikut:

          1) Adanya suatu peningkatan alokasi anggaran pertahanan
         negara, khususnya anggaran yang dapat mencukupi kebutuhan untuk
         mendanai pengadaan yang diperuntukan bagi pelaksanaan
         pembangunan alutsista TN I oleh industri pertahanan dalam negeri.
          2 ) Adanya dukungan pemerintah untuk memberikan kucuran dana
         pinjaman langsung secara ringan dari bank sehingga dana yang
         tersimpan di bank-bank dalam negeri dapat digunakan untuk
         membiayai pembangunan alutsista oleh industri pertahanan dalam
         negeri.
          3 ) Adanya kepercayaan para investor kepada industri pertahanan
         dalam negeri untuk membangun alutsista TN I, sehingga bagi para
          investor sudah mulai menginvestasikan dananya di dalam negeri
          melalui Industri pertahanan dalam negeri.
          4 ) Adanya pengalihan dana K E (Kredit Export) yang semestinya
          persyaratan yang digunakan adaiah dengan membelanjakannya
          kepada negara pemberi kredit, diusahakan dengan kepiawaian
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14