Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
5
antar-suku bangsa akan dapat mewujudkan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara secara harmonis.
Budaya politik yang berkembang di suatu masyarakat memiliki peran
penting ketika eskalasi konflik antar suku di sejumlah daerah semakin
meningkat. Diperlukan suatu langkah kongkrit dan strategis melalui
optimalisasi peran forum ikatan kerukunan antar suku bangsa agar konflik
horizontal dapat dicegah dan diminimalisir. Keberadaan forum ikatan
kerukunan antar suku bangsa sesungguhnya sangatlah vital bagi
perwujudan harmonisasi sosial, mengingat perannya selama ini yang
belum dioptimalkan oleh pemerintah dan aparatur hankam. Pembinaan
kerukunan antar suku bangsa lebih sering dilakukan secara top-down,
padahal idealnya setiap kelompok suku bangsa harus didengar dan
diakomodasi aspirasinya.
Dalam konteks inilah maka keberadaan forum ikatan kerukunan
antar suku bangsa sangat diperlukan, agar aspirasi dari masing-masing
kelompok suku bangsa dapat diperhatikan oleh para perumus kebijakan
dan pengambil keputusan.Peran forum ikatan kerukunan antar suku
bangsa sangat dipengaruhi oleh para pemimpin informal yang menjadi
panutan bagi masing-masing kelompok suku bangsa.Pemahaman mereka
atas karakter masyarakatnya, faktor kewibawaan dan kharisma para tokoh
adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat diperlukan untuk
meningkatkan efektivitas pembinaan kerukunan antar suku bangsa.
Namun demikian, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa pelibatan
para pemimpin informal masih kurang optimal dan belum didukung oleh
regulasi yang memadai.Peran pemimpin informal yang menduduki posisi
strategis, memahami karakter dan mampu memobilisasi massa serta
melakukan fungsi mediasi bagi pihak-pihak yang berkonflik untuk berdamai,
justru tergantikan oleh upaya-upaya represif yang mengabaikan
pendekatan sosio-kultural. Merujuk pada uraian di atas, maka
permasalahan yang akan diajukan adalah:

