Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

45

       mencegah dan mengatasinya agar tidak menimbulkan korban jiwa
       dan harta benda bagi masyarakat.

       f. Ancaman Terorisme

                  Saat ini Terorisme telah menjadi ancaman nyata yang sangat
        mengemuka bagi hampir semua negara. Dalam perspektif strategi
        pertahanan, terorisme membawa beberapa implikasi. Pertama,
        terorisme merupakan ancaman nyata yang mengancam jiwa
        manusia dan mengancam seluruh kehidupan bernegara. Kedua,
        sebagai ancaman nyata, terorisme menghadirkan ketidakpastian
        tentang kapan dan di mana aksi terorisme akan terjadi
        (unpredictable) sehingga menuntut kesiapsiagaan yang prima.
        Ketiga, penanganan terorisme memaksa adanya peningkatan kerja
        sama keamanan menjadi lebih intensif dan progresif. Penanganan
        terorisme juga mempengaruhi hubungan antarnegara dengan
        semakin menguatnya kerja sama di bidang pertahanan dan
        keamanan, yang menempatkan penanganan ancaman terorisme
        sebagai agenda utama50 mengingat terorisme merupakan ancaman
        nyata yang mengancam jiwa manusia dan mengancam seluruh
        kehidupan bernegara. Indonesia telah melakukan kerjasama dengan
         negara-negara lain untuk menghadapi ancaman terorisme.
         Mengingat aksi terorisme sulit diprediksikan kapan dan dimana akan
        dilakukan, maka ancaman terorisme menjadi salah satu faktor yang
         harus disampaikan pada seluruh masyarakat dalam
         penyelenggaraan Binter agar masyarakat tidak mudah terhasut dan
         menjadi anggota kelompok terorisme ataupun kelompok partisan.
         Dengan cara demikian diharapkan melalui penyelenggaraan Binter
         di wilayah mampu untuk mengeliminir dan meniadakan ancaman
         teroris di daerah/wilayah dengan melibatkan peran serta masyarakat
         di seluruh wilayah.

50 Dcphan RI, 2007. Strategi Pertahanan Negara, Log.Cit. Hal 13.
   1   2   3   4   5   6   7   8