Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
33
13. Implikasi Optimalisasi Peran Pers dalam Penganekaragaman Pangan
Masyarakat Saat Ini Terhadap Ketahanan Pangan dan Implikasi Ketahanan
Pangan Terhadap Kcmandirian Bangsa
a. Implikasi Optimalisasi Peran Pers Terhadap Penganekaragaman Pangan
Masyarakat Saat Ini Terhadap Ketahanan Pangan
Sosialisasi penganekaragaman makanan masyarakat sangat diperlukan
untuk mencapai ketahanan pangan. Konsumsi pangan yang tidak beragam akan
menyulitkan untuk mencari altematif pangan. Sementara di sisi lain, sumber
pangan sangat terbatas. Tidak hanya karena keterbatasan produksi, tetapi juga terns
meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat. Dengan demikian, penganekaragaman
makanan masyarakat akan memberi altematif-altematif bahan pangan yang berarti
pula untuk totalitas stok yang lebih baik.
Dalam hal ini peran televisi sangat diperlukan untuk menyampaikan pesan-
pesan positif untuk penganekaragaman pangan tersebut. Harapan yang positif tidak
jarang hanya mendapatkan fakta yang negatif. Ini berarti sosialisasi iklan pangan
yang mengutamakan tujuan bisnis justru akan memperburuk pola konsumsi
masyarakat. Satu dari dampak tersebut adalah munculkan angka obesitas yang
diderita anak-anak Indonesia yang cukup tinggi. Angka obesitas demikian
membuat kekhawatirkan untuk menyiapkan generasi penerus bangsa, karena
obesitas temyata juga berarti memendam beberapa penyakit seperti stroke dan
diabetes.
b. Implikasi Ketahanan Pangan Terhadap Kemandirian Bangsa
Kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya. Pangan juga harus aman,
merata, dan teijangkau. Ini adalah modal untuk mencapai kemandirian bangsa.
Lemahnya ketahanan pangan berarti pula lemahnya modal untuk mencapai
kemandirian bangsa. Artinya, kemampuan bangsa untuk mewujudkan cita-cita
berbangsa dan bemegara melalui kerja keras secara mandiri dan mampu berdikari
akan bisa dicapai lebih mudah kalau ketahanan pangannya kuat. Seperti diuraikan
pada bagian terdahulu, suatu bangsa dikatakan mandiri apabila proses
penyelenggaraan bemegara diarahkan sepenuhnya bagi kepentingan bangsa itu
sendiri dan dilakukan oleh seluruh komponen bangsa secara berdaulat. Proses

