Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
5
dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai pintu masuk dalam
menangani berbagai permasalahan yang terjadi diwilayah
perbatasan darat Papua. Dengan demikian dalam menyelesaikan
masalah perbatasan akan bisa tuntas dan tidak menimbulkan
permasalahan barn ataupun sekedar mengalihkan permasalahan
saja.
Pemerintah sudah berusaha untuk membangun wilayah
perbatasan agar lebih baik dari kondisi sebelumnya, meskipun
demikian juga harus disadari adanya berbagai keterbatasan yang
ada dimasing-masing wilayah baik masalah ketersediaan
infrastruktur, keterbatasan kualitas SDM,. maupun kultur budaya
masyarakatnya itu sendiri yang pada akhimya mempengaruhi
tingkat keberhasilan pembangunan diwilayah perbatasan. Dengan
adanya berbagai keterbatasan tersebut maka diperlukan berbagai
inovasi dan terobosan pemikiran dalam penanganan permasalahan
diwilayah perbatasan sehingga hasilnya lebih optimal. Penentuan
rencana pembangunan diwilayah perbatasan darat harus realistis
dan mengakomodasi kearifan lokal, jangan sekedar memindahkan
apa yang ada di kota untuk dapat dipindai kewilayah perbatasan.
Jadi permasalahan utamanya adalah mengoptimalkan penanganan
masalah diwilayah perbatasan darat Papua melalui pendekatan
sosial budaya guna memperkokoh nasionalisme dalam rangka
ketahanan nasional.
2. Maksud dan Tujuan.
a. Maksud. Kertas karya perorangan (Taskap) ini
dimaksudkan untuk memberi sumbangan pemikiran yang bersifat
konseptual tentang penanganan masalah diwilayah perbatasan darat
Indonesia-Papua Nugini guna meningkatkan nasionalisme dalam
rangka ketahanan nasional.

