Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

5

   demikian, berbeda dengan pihak oposisi, sejumlah negara Barat, Uni
   Eropa, dan kelompok pendukung HAM dan demokrasi,yang merasa
   skeptis pada hal tersebut4.

           Beberapa perubahan yang dilakukan Myanmar menunjukkan
  bahwa junta militer yang berkuasa menunjukkan upaya untuk
  melakukan perubahan politik domestik. Myanmar mengharapkan hasil
  dari perubahan tersebut melalui dihentikannya sanksi Amerika Serikat
  dan Uni Eropa yang selama ini menjadi hambatan bagi Myanmar untuk
 melakukan kontak dengan masyarakat internasional. Sanksi Amerika
 Serikat berupa berbagai bentuk larangan seperti embargo senjata,
 investasi di Myanmar, layanan keuangan, dan sebagian produk impor
 Myanmar, sedangkan sanksi Uni Eropa berupa berbagai bentuk
 larangan termasuk ekspor senjata, investasi ke Myanmar, pembatasan
 visa ke Myanmar, pembekuan aset para pemangku kekuasaan di
 Myanmar termasuk eksport batu mulia, kayu, dan logam. Selain
Amerika Serikat dan Uni Eropa, Kanada dan Australia juga
memberlakukan sejumlah sanksi terhadap Myanmar namun belum ada
tindak lanjut untuk menghapus sanksi tersebut sebagai implikasi dari
diberlakukannya transisi demokrasi di Myanmar5.

4
 Tin Maung Maung Than, 2010

SBBC, 5 April 2012
   1   2   3   4   5   6   7   8