Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

66

a. Kontribusi Terimplementasinya Nilai-nilai Pancasila di Kalangan
   Jumalis terhadap Ketahanan Pangan
       Secara ideal, dunia media massa dan publikasi di negeri kita akan

semakin baik seiring dengan terns dikembangkan dan dilestarikannya
pelaksanaan atau implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan jurnalis.
Sajian informasi yang diproduksi oleh media-media massa di Indonesia
telah sejalan dengan prinsip-prinsip jurnalisme dan nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia, Pancasila. Pemberitaan yang ditampilkan oleh media massa
secara umum lebih mengedepankan pada aspek pembentukan opini publik
yang memberikan dampak positif bagi masyarakat banyak, khususnya
masyarakat petani yang memproduksi pangan. Para jurnalis tidak mudah
terjebak untuk mengamalkan motto a bad news is a good news (berita
buruk adalah berita yang bagus). Justru dengan keahlian dan
profesionalitas dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila, para jumalis
menyulap berita baik menjadi berita menarik (a good news is an interesting
news). Motto tersebut mengakar sangat kuat, telah mendarah-daging,
menjadi pengendali pola pikir para jurnalis dalam melakukan tugas
jurnalistiknya. Sebab itu, tidak mengherankan jika setiap hari informasi
yang disampaikan kepada publik oleh media massa adalah hal-hal yang
menyejukan, mencerahkan, memberikan banyak ilmu-pengetahuan dan
menambah wawasan setiap penikmat informasi media. Isi media massa
cetak maupun elektronik selalu menyajikan informasi tentang hasil
penelitian pertanian, hasil uji coba lahan gambut dan tandus, keberhasilan
petani agro wisata, hasil kompetisi pertanian, peternakan, dan eksport hasil
pertanian yang semakin meningkat. Berita keberhasilan petani dan industri
pangan nasional maupun lokal selalu menghiasi headline setiap media
cetak, mengisi ruang utama liputan-liputan di media elektronik dan online.
 Berita-berita minus selalu menempati kolom kecil di halaman tengah bagian
 bawah media cetak.

        Kondisi ini semakin baik dan menguat oleh adanya kemitraan yang
 produktif dari semua pemangku kepentingan, baik dari kalangan
 pemerintah, swasta, politisi, tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat luas,
 sehingga kreativitas yang cerdas dari para jumalis dapat mempercepat
   1   2   3   4   5   6   7   8   9