Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI

3

harga pangan dunia mulai merangkak naik, maka dirasakan sebagai
ancaman bagi sejumlah negara yang produksi pangannya relatif terbatas
dan negara-negara yang mengandalkan impor pangan.

Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbesar kelima dunia,
harus memenuhi dan mengamankan kebutuhan pangan nasionalnya, dilain
pihak Indonesia juga menghadapi faktor-faktor pemanasan global,
menyempitnya lahan pertanian akibat pembangunan, hama dan penyakit
tanaman pangan dan lainnya, sehingga masalah ketahanan pangan
sangatlah krusial karena pangan merupakan basic human need yang tidak
ada substitusinya dan pada akhirnya dapat mengancam ketahanan pangan
baik di tingkat nasional maupun di level daerah serta dapat mempengaruhi
kemandirian bangsa menjadi rapuh.

Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terintegrasi yang
terdiri atas berbagai subsistem. Subsistem utamanya adalah ketersediaan
pangan, distribusi pangan dan konsumsi pangan. Terwujudnya ketahanan
pangan merupakan sinergi dari interaksi ketiga subsistem tersebut. Untuk
itu, Ketahanan Pangan telah menjadi salah satu variabel strategis dalam
pembangunan nasional dan masih perlu mendapat perhatian.
Pembangunan Ketahanan Pangan dilaksanakan untuk menjamin
ketersedian dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi
seimbang sampai ke tingkat rumah tangga di seluruh wilayah Indonesia.
Sehingga, mewujudkan ketahanan pangan bagi negara berkembang
seperti Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Pada satu sisi, kebutuhan
pangan nasional terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk.
Sementara di sisi lain, laju pertumbuhan produksi pangan relatif lebih
lambat dari pertumbuhan permintaannya.

Laporan Organisasi Pangan Dunia edisi Februari 2011,
menyebutkan bahwa ancaman pemanasan global terhadap sektor pangan
di seluruh dunia semakin nyata yang ditandai dengan menurunnya produksi
pangan dibeberapa wilayah produsen pangan dunia termasuk Indonesia.
Pemanasan global telah menimbulkan bencana kekeringan, banjir, angin