Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

57

pemah terjadi bermula dari murni konflik tentang kesenjangan
ekonomi atau politik, kemudian bergeser dengan cepat menjadi
konflik antara pemeiuk agama dan suku atau ras. Impiikasinaya dari
potensi konflik antar- suku, agama dan ras akan menurunkan
persatuan dan kesatuan serta kurang mendukung upaya revitalisasi
nilai-nilai kearifan lokai, karena faktor pendidikan dan kesehatan
belum mempunyau sumbangan yang lebih besar dalam revitalisasi
nilai-nilai kearifan lokai.

h. Aspek Pertahanan dan Keamanan.

         Upaya pertahanan negara ditujukan untuk menegakan
kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah negara kesatuan
Republik Indonesia, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah
Indonesia serta ikut serta dalam menjaga ketertiban dunia. Sistim
pertahanan negara Indonesia menganut sistim pertahanan rakyat
semesta, di mana jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan negara
maka segenap potensi nasional dikerahkan untuk menghadapinya.
Anacaman faktual dan potensial atas kedaulatan negara saat ini
adalah menyangkut masalah perbatasan dan munculnya Asymetric
Warfare di mana musuh yang dihadapi bukan lagi kekuatan militer/
combatan suatu negara tetapi berupa terorisme dan ancaman dalam
bentuk kekuatan non-negara seperti LSM atau Multi Nasional
Corporation yang memiliki kemampuan menciptakan instabilitas
negara melalui pendekatan Ipoleksosbud.

         Di bidang Keamanan masih diwarnai kriminilitas, kejahatan
transnasional, peredaran dan penyalahgunaan narkoba, human and
drugs trafficking, gangguan keamanan di laut, kejahatan seperti
illegal logging dan illegal fishing yang mengganggu ekologi dan
kerusakan hutan Indonesia. Resistensi akibat gerakan separatis di
Papua, Maluku dan Aceh secara militer menunjukkan penurunan
namun secara politik masih memperlihatkan aktifitasnya dan terus
berusaha mengangkat isu-isu lokai untuk menarik dunia
   1   2   3   4   5   6   7   8