Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
komoditas tersebut-Penduduk pedesaan yang bertani secara tradisional
berkurang.Sebagai generasi muda, dituntut adanya penggunaan teknologi
yang modem dalam preferensi untuk metode pertanian tradisional. Ini adalah
sebuah keniscayaan dengan adanya input pendidikan, televisi dan media lain
yang menunjukkan tren dunia. Teknologi akan menjadikan pertanian lebih
mahal, akibatnya dapat mempengaruhi biaya hidup konsumen. Ini
membutuhkan penelitian yang mendalam, bukan tindakan 'ad hoc' yang
diadopsi oleh para politisi dalam mengatasi masalah.
g. Ketidakdisiplinan dan Kemerosotan Hukum dan Tata Tertib.
Tingginya kemerosotan moral dan standar perilaku dapat dikaitkan
dengan contoh buruk penguasa. Sekolah, universitas, perkantoran, panrik,
jalan-jalan, rel kereta api dan termasuk pada hampir semua segmen mulai
berkembang perilaku ketidakdisiplinan. Pemimpin bangsa dan keluarganya
seharusnya memberikan kepemimpinan dan contoh dalam hal ini bukannya
justru jalannya administrasi peradilan.
h. Korupsi, Akuntabilitas dan Politik Nepotisme.
Korupsi telah menjadi endemi pada kehidupan masyarakat publik dan
pada beberapa sektor swasta. Akar penyebab harus dimusnahkan
akuntabilitas pada semua level harus diperkuat dan tindakan tegas harus
diterapkan pada mereka yang melakukan tindakan korupsi dan pada mereka
yang seharusnya menciptakan akuntabilitas tapi tidak melakukannya.
Pendidikan karakter pada masa sekolah akan menjadi penawar jika para
pemimpin dan pihak-pihak yang ebrperan pada pendidikan memberikan
teladan. Kegagalan untuk menghentikan politik patronase dan korupsi politik
akan menjadi penyakit masyarakat yang tidak dapat disembuhkan dan akan
mengancam posisi Sri Lanka di mata dunia intemasional. Sebuah negara
yang korup dapat dihancurkan oleh organisasi dunia intemasional maupun
regional.
61