Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
Kepemimpinan nasional merupakan faktor determinan yang dapat

berperan sebagai pengarah pembangunan maupun pemersatu bangsa.
Bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai persoalan kebangsaan,
sehingga dibutuhkan kualitas kepemimpinan nasional yang memadai.
Peran seorang pemimpin bangsa tidak hanya didasari oleh kemampuan,
kapasitas dan kompetensi semata, namun lebih dari itu harus dfikuti pula
oleh karakter pemimpin yang berciri negarawan.

Sulitnya menemukan sosok pemimpin yang berkarakter negarawan
direfleksikan oleh perilaku para pemimpin dan elit politik akhir-akhir ini.
Partai politik sebagai sumber input calon pemimpin dalam negara
demokrasi juga masih diragukan kredibilitasnya. Partai politik dinilai belum
mampu mengatasi berbagai masalah kebangsaan, seperti: banyaknya
pemimpin yang menjadi tersangka dan terpidana kasus korupsi,
pelanggaran moral dan etika oleh para pemimpin, serta pragmatisme elit
yang berorientasi kekuasaan (power-oriented).

Sikap dan perilaku seperti ini tentu saja bertentangan dengan
karakter pemimpin negarawan. Padahal seorang pemimpin negarawan
haruslah memiliki karakter khusus yang lebih dari sekedar seorang
pemimpin dalam mengelola negara, sehingga dia bisa berlaku adil,
mengetahui apa yang diinginkan rakyatnya, serta melampaui ego sang
pemimpin itu sendiri. Ketiadaan pemimpin yang berkarakter negarawan
dapat menyebabkan rakyat kehilangan kepercayaan terhadap para
pemimpinnya. Krisis kepercayaan tersebut akan diikuti oleh proses de­
legitimasi terhadap para pemimpin, sehingga kepedulian dan partisipasi
politik rakyat semakin rendah.

Ramlan Surbakti menjelaskan bahwa partisipasi politik merupakan
kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan dan
pelaksanaan kebijaksanaan umum dan dalam ikut menentukan pemimpin
pemerintahan. Sementara Samuel P. Huntington menyebutkan partisipasi

1