Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

55

3 Sem ua anak menyelesaikan pendidikan                    Jangka Waktu
4 Ketimpangan gender dim pendidikan hilang                   Bersekolah
9 Prinsip pembangunan berkelanjutan
12 Sistem keuangan transparan                        Pendapatan Perkapita
13 Penyelesaian utang luar negeri
14 Pembukaan lapangan kerja berbasis teknologi
Sum ber: Olah data oleh Penulis

Berdasarkan pengelompokan impact atau kontribusi masing-masing

target MDGs tersebut terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, maka

dapat dilihat bahwa yang paling banyak mempengaruhi usia harapan hidup

setidaknya ada 8 target. Sedangkan untuk jangka waktu bersekolah hanya

dua target, sedangkan untuk peningkatan pendapatan perkapita setidaknya

ada empat target yang mempengaruhinya.

Hal ini dikaitkan dengan posisi Indonesia pada peringkat Human

Development Index yang masih selalu di atas 100, maka tentu masih

menuntut banyak sekali perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan sehingga

diharapkan target-target dalam MDGs dapat dipenuhi.

Sebagai informasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 1990

dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom

Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University

dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks

ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.

Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar"

oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih

sensit'rf dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang

selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti

yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat

laporan pembangunan manusianya.

IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi

dasar pembangunan manusia:

. hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup

saat kelahiran
   12   13   14   15   16   17   18