Page 18 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 18

2

 kekuatan nasional untuk mendukung strategi dalam hubungannya dengan Negara
 lain serta sebagai daya tangkal dalam menghadapi dan mengatasi segala
 tantangan, ancaman, hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam.
 Sebagai bagian integral dari strategi nasional, politik luar negeri merupakan
 proyeksi kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa. Hal tersebut dijiwai
oleh filsafat negara Pancasila sebagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri
Indonesia ditujukan kepada kepentingan nasional, terutama pembangunan
nasional. Politik luar negeri dikembangkan menurut prioritas dalam rangka,
meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara serta antara negara
berkembang dengan negara maju sesuai dengan kemampuan demi kepentingan
nasional. Dengan demikian, politik luar negeri merupakan bagian integral dari
strategi nasional dan secara keseluruhan merupakan salah satu sarana
pencapaian nasional.

b. Konstelasi politik dan ekonomi dunia yang dekade terakhir ini berpusat di

kawasan timur tengah, telah bergeser ke kawasan Asia Timur, terutama sejak

muncul nya kekuatan baru, seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Vietnam, baik

militer maupun ekonomi di kawasan, yang mana secara perlahan telah menggeser

pengaruh kekuatan lain yang berpengaruh sebelumnya. Dewasa ini, konstelasi

politik di kawasan Asia Pasifik cenderung bernuansa muram sekaligus memanas.

Laut Cina Selatan yang menjadi titik tumpu geopolitik di kawasan Asia Pasifik

sedang menjadi suatu pembicaraan tingkat internasional karena menyebabkan

tersulutnya konflik antara sejumlah negara besar di Asia dan beberapa negara-

anggota A S E A N . Inti masalah yang diperdebatkan adalah seputar klaim wilayah

perbatasan (territorial zone). Hingga akhir tahun lalu, sengketa wilayah Laut Cina

Selatan ini telah memberikan dampak yang cukup dramatis terhadap gelombang

polarisasi kekuatan negara-negara yang bertikai.  Persinggungan klaim

kedaulatan dan yurisdiksi wilayah di kawasan Laut Cina Selatan melibatkan enam

negara yaitu : Tiongkok, Taiwan, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei

Darussalam. Sifat polainteraksi antar setiap negara tersebut menjadi lebih

konfliktual, dikarenakan kepentingan masing-masing negara terhadap kawasan
   13   14   15   16   17   18   19   20   21