Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
industri farmasi - penghasil ekspor kedua terbesar. Meskipun perbedaan
mendasar dalam ukuran struktur, sumber daya dan konteks geopolitik,
kedua negara telah mengembangkan kekayaan intetektual strategi,
yang bertujuan untuk mempromosikan manfaat publik dari inovasi
biomedis dalam negeri. ini membahas pengaturan kelembagaan yang
memastikan bahwa kebijakan terkait untuk membantu penelitian
biomedis memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat,
menggarisbawahi pendekatan berbeda yang diambil oleh Indonesia dan
Yordania.
Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Yordania telah
menandatangani nota kesepahaman (MOU) pada penempatan dan
periindungan pekerja migran Indonesia bekerja di Yordania. MOU
ditandatangani oleh Menteri Tenaga Kerja Indonesia Erman Suparno
dan Menteri Tenaga Kerja Jordan Gazi Hamdallah Shbaikat di Nusa Dua
Beach Hotel pada tanggal 21 Maret 2001 Sabtu malam. "Kami sangat
berharap MOU akan memperkuat hubungan kita dan akan menjadi
dasar yang kuat untuk periindungan buruh migran Indonesia di
Yordania," kata Menteri Suparno. MOU berisi sejumlah poin penting
termasuk pembentukan komite khusus yang berhubungan dengan
sengketa perburuhan. Komite akan dibentuk di Kedutaan Besar
Indonesia di Yordania. "Panitia akan melaksanakan MOU untuk
melindungi dan untuk memecahkan masalah yang mungkin melibatkan
buruh migran kita di sana, Sebelumnya, kedua negara telah
menandatangani MOU pada tahun 2001 yang lain lebih berfokus pada
kedua pekerja sektor formal dan domestik. MOU terbaru akan lebih
fokus pada sektor informal dan domestik, ujar menteri. Saat ini, terdapat
30.000 orang Indonesia bekerja di sektor formal dan informal di
Yordania. "Sekitar 90 persen dari mereka bekerja sebagai pembantu
rumah tangga,” jelas Duta Besar Indonesia untuk Yordania Zainulbahar
Noor, yang juga hadir pada saat penandatanganan MOU. Mayoritas
pekerja migran Indonesia yang menghadapi masalah visa, Duta Besar
30

