Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
58
kalangan terpelajar, (d) Telnet Bila dulu Wartel menguasai bisnis
telekomunikasi, maka dengan telnet memungkinkan pemakai melakukan
koneksi (login) ke suatu komputer atau sebaliknya. Dll.
5) Sifat teknologi informsi yang intercative ditengarai dengan saling
berbalas berita melalui telepon misalnya atau sms atau internet, tidak
seperti surat biasa atau telegram, yang membalasnya perlu waktu,
padahal pada internet dan sms, kita langsung berinteraksi.Sifat de-
massification terlihat bahwa komunikasi kita menjadi tidak bersifat
massal, satu pesan dapat berubah untuk setiap individu dalam audience
yang besar. Sifat asynchronus ditandai dimana partisipan komunikasi
tidak memerlukan waktu yang bersaman dalam mengirim dan menerima
pesan. Penggeseran waktu (time shifting) ini merupakan salah satu
kemampuan teknologi komunikasi baru.
Itulah .beberapa keterangan tentang pekembangan teknologi
informasi yang mungkin dapat diharapkan terrealisasikan semua, walau
secara betahap untuk seluruh bangsa Indonesia, sehingga memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa, yang pada akhirnya mendukung
Ketahanan Nasional ( lihat lampiran 3 d ) . Hal ini mengingatkan saya
kepada Prof Dr.lng Iskandar Alisjahbana yang pernah memimpikan
internet masuk desa-desa di Indonesia, sehingga negeri yang luas ini
walau terpisah oleh lautan nan luas, tetap mudah bagi waganya untuk
berkomunikasi, disinilah peran strategis dari ilmu teknologi informasi,
yakni memberikan dukungan signifikan untuk terbangunnya geostrategis
Indonesia yakni wawasan nusantara yang pada gilirannya nanti, dapat
meningkatkan Ketahanan Nasional.
Tentu saja, selain dampak positip dari internet bagi sosial budaya
bangsa, maka dampak negative pun sulit dielakkan, antara lain: kemudahan
orang menjiplak karya orang lain, kejahatan penggunaan kartu kredit,
pengrusakan system melalui virus, penayangan pornografi, selingkuh dan
bahkan membuat agitasi membakar semangat orang lain untuk berontak.