Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

b. Kontribusi kondisi dari Pembangunan Bangsa terhadap
           Ketahanan Nasional. Karena ukuran Singapura yang kecil,
           Singapura sangat rawan terhadap semua krisis di dalam ekonomi
           dunia. Juga, karena keterbukaan negaranya, ancaman dan tantangan
           yang muncul dari terorisme tetap tinggi. Walaupun perbandingan
           antara tetap membiarkan Singapura terekspos ke dunia jauh lebih
           penting daripada kerugiannya melakukan hal tersebut, warga
           Singapura harus siap secara ekonomi, psikologis dan sebagai
          manusia-manusia yang bersatu untuk menghadapi tantangan apapun
          yang menghalangi jalan mereka. Pemimpin yang proaktif untuk
          berubah harus mampu menyampaikan kebutuhan akan perubahan dan
          juga mendirikan landasan kerja untuk membantu memfasilitasi
          perubahan-perubahan yang dibutuhkan agar Singapura tumbuh
          berjembang. Pembangunan Bangsa merupakan bagian dari
          pembaharuan yang terus berjalan inJ,/Tidak seperti Negara-negara
          dimana faktor-faktor seperti etnis umum, bahasa, agama, monarki atau
          upacara-upacara memperkuat persatuan dan ketahanan, Singapura
         tidak memiliki faktor-faktor ini. Sebagai Negara muda yang memiliki
          kelompok-kelompok etnis yang beraneka ragam, warga Singapura
         telah tumbuh kuat, tidak hanya sebagai warga individual tetapi mereka
         juga telah sukses dalam kehidupannya dan bekerja bersama,
         menerima dan menghormati kebudayaan, kepercayaan dan kebiasaan
         masing-masing. Hal ini tampak jelas dari sikap bahwa Singapura dan
         bangsa Singapura menangani ancaman terorisme di tahun 2001,
         wabah SARS di tahun 2003 dan krisis keuangan global di tahun 2008.
         Tiga peristiwa ini menantang ketahanan nasional dan persatuan dan
         membuat warga Singapura tetap bersatu dan bersemangat untuk
         menyelesaikan segala kesulitan52. Fakta bahwa Singapura berhasil
         melewati tiap peristiwa-peristiwa tersebut dan menjadi sebuah Negara
         yang lebih kuat dan jauh lebih siap dari sebelumnya merupakan bukti

52"The cultural value of resilience: the Singapura case study", oleh Patrick Low Kim Cheng,
2007) Cross Cultural Management: An International Journal, Vol. 14 Issue 2, Halaman136 -
149

                                                    70
   11   12   13   14   15   16   17   18