Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
mempercepat sebuah restorasi organisasi sosial Tionghoa yang dibubarkan
pada era Suharto dan menghasilkan banyak organisasi-organisasi baru dengan
fungsi dan aktivitas yang berbeda. Para pemimpin dari organisasi Tionghoa ini
menegaskan dengan sungguh-sungguh bahwa kesetiaan mereka adalah pada
Indonesia. Menurut mereka, karena mereka hidup di negara ini, mereka “semua
dalam kapal yang sama” (in the same boat) sebagai sandaran orang Indonesia—
tidak hanya orang Tionghoa. Oleh karena itu, mereka harus mengkontribusikan
usaha-usaha mereka demi Indonesia yang lebih baik secara keseluruhan, tidak
hanya komunitas Tionghoa. Organisasi-organisasi seperti INTI (Perhimpunan
Indonesia Tionghoa) dan PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia)
dibentuk untuk menghapus segala bentuk diskriminasi terhadap masyarakat
Tionghoa dan mencegah konflik sosial seperti tragedi Mei 1998 supaya tidak
terulang lagi.
Oleh karena kecemburuan di bidang ekonomi dan sosial budaya terhadap
masyarakat Tionghoa telah memicu konflik-konflik sosial di sepanjang sejarah
Indonesia, maka, TASKAP ini bermaksud untuk mengkaji bagaimana negara kita
mengoptimalisasi peran kemasyarakatan suku Tionghoa dalam bidang sosial
budaya guna mewujudkan kesetiakawanan sosial dalam rangka keutuhan NKRI.
2. Maksud dan Tujuan
• Maksud
Maksud dari penulisan ini adalah untuk menganalisa dan mengkaji
permasalahan bagaimana mengoptimalisasi peran masyarakat Tionghoa
dalam bidang sosial budaya sehingga diperoleh konsepsi pemikiran tentang
cara-cara pembinaan guna mewujudkan kesetiakawanan sosial dalam rangka
keutuhan NKRI.
• Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk dapat dijadikan bahan sumbangan
pemikiran kepada pemerintah dan Lemhannas-RI dalam rangka turut
6

