Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
43
seperti Indonesia. Indonesia harus bekerjasama dengan AS dan negara
lainnya di dunia, untuk menciptakan keamanan dunia, khususnya dalam
mengatasi terorisme dan kejahatan lintas negara lainnya. Padahal,
Indonesia sedang dalam pemulihan ekonomi, proses konsolidasi
demokrasi, dan masih menghadapi persoalan-persoalan disintegrasi
bangsa. Untuk itu, Indonesia harus pandai-pandai dalam membuat
kebijakan yang dapat memaksimalkan kepentingan nasionalnya.
Pengaruh lain adalah krisis di Suriah. Konflik yang semula hanyalah
konflik antara negara dan rakyatnya berubah menjadi konflik terbuka yang
melibatkan negara-negara di dunia. Ketegangan lokal berubah menjadi
ketegangan global. Isu demokratisasi yang menjadi penyebab konflik dalam
negeri Suriah juga telah berubah menjadi perang untuk memperjuangkan
ideologi oleh pihak-pihak tertentu. Sementara itu krisis suriah juga
mempengaruhi isu-isu yang melatar belakangi kemunculan berbagai
peristiwa konflik sosial yang terjadi di tanah air. Konflik sosial yang terjadi
dengan latar belakang sentimen kelompok Islam terhadap Nasrani,
pejuangan hak-hak untuk bebas dan sejahtera,, pengrusakan fasilitas yang
menjadi simbolisasi negara Amerika Serikat merupakan dampak dari krisis
Suriah.
Krisis Suriah yang terjadi menunjukkan bahwa lingkungan global
mempengaruhi dinamika konflik sosial yang terjadi di Indonesia. Jika tidak
ditangani dengan optimal, baik pada tataran pencegahan, pada saat,
maupun pasca konflik, maka akan mengganggu dalam mewujudkan
harmonisasi sosial dan terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
17. Perkembangan Lingkungan Regional
Lingkungan regional diidentikkan dengan beberapa kawasan di
dunia, khususnya kawasan yang sedang dilanda berbagai konflik sosial,
seperti kawasan di ‘tanduk Afrika’ , Timur Tengah serta kawasan lainnya
termasuk Asia Tenggara. Arab Spring adalah fenomena konflik sosial yang
berkembang menjadi disintegrasi nasional di Negara-negara seperti Mesir,

