Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

95

                                                    BAB VII
                                                   PENUTUP

28. Kesimpulan
         Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa

kesimpulan pokok sebagai berikut:

        a. Berdasarkan kondisi sistem pengelolaan kegiatan hulu migas dan
        implikasinya terhadap ketahanan energi dalam rangka ketahanan nasional
        dapat diidentifikasi 4 (empat) pokok permasalahan yakni 1) Kurangnya
        keberpihakan negara terhadap perusahaan migas milik negara dan kapasitas
        nasional agar kegiatan hulu migas mampu berperan sebagai lokomotif
        penggerak pembangunan nasional yang handal; 2) Lemahnya sinergitas dan
        sinkronisasi kewenangan Kementerian dan Lembaga (K/L) Pemerintah terkait
        untuk mendorong penciptaan nilai tambah dalam kegiatan hulu migas; 3)
        Otonomi daerah yang menghambat upaya peningkatan kineija bisnis hulu
        migas dalam mendukung perekonomian daerah pada khususnya dan
       perekonomian nasional pada umumnya dan 4) Berbagai kelemahan dalam
       Kontrak Bagi Hasil yang mengakibatkan tidak optimalnyp penerimaan
       negara dan pasokan migas di dalam negeri.

       b. Untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan kegiatan hulu migas perlu
       ditetapkan Kebijakan dan Strategi sebagai berikut: "Mengoptimalkan sistem
       pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi nasional melalui
       peningkatan keberpihakan negara terhadap perusahaan migas negara dan
       kapasitas nasional, sinkronisasi dan sinergi kewenangan instansi, peningkatan
       peran otonomi daerah serta perbaikan Kontrak Bagi Hasil guna peningkatan
       ketahanan energi dalam rangka ketahanan nasional”.

       c. Berbagai upaya yang dirancang untuk dilaksanakan agar Kebijakan
       dan Strategi dapat berhasil dimaksudkan untuk 2 tujuan utama yakni
       meningkatkan penerimaan negara dan menjamin pasokan migas untuk
       domestik sehingga kegiatan hulu migas mampu berperan sebagai lokomotif
   1   2   3   4   5   6   7   8