Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

Saat ini berbagai bentuk ancaman non tradisional yang terjadi di
dalam negeri maupun yang bersifat lintas negara dapat menimbulkan
kekhawatiran masyarakat internasional, karena dianggap sebagai
ancaman terhadap keamanan nasional yang dapat berkembang menjadi
ancaman terhadap keamanan regional maupun internasional.

Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Kusnanto Anggoro dan Prof Dr.
Anak Agung Banyu Perwita bahwa ancaman sudah tidak lagi mengenal
batas-batas tradisional negara dan memiliki keterkaitan antara aspek
militer dan non militer, untuk itu harus diselesaikan secara simultan dalam
tataran nasional, regional dan internasional1.

Konflik-konflik di masa depan akan terus bergeser ke arah aspek-
aspek non-militer seperti politik, pelanggaran HAM, sosial ekonomi, dan
lingkungan hidup. Salah satu contoh yang menjadi ancaman saat ini
adalah terorisme, karena tidak saja sebagai ancaman serius terhadap
perdamaian dan keamanan internasional juga berdampak pada
perkembangan sosial dan ekonomi negara-negara di kawasan.

Terorisme telah berdimensi luas terkait dengan berbagai aspek
kehidupan dan telah melampaui batas-batas negara yang merusak dan
menghancurkan kehidupan manusia, seperti menurunnya kegiatan
perekonomian, terganggunya Hak Asasi Manusia (HAM) dan budaya
masyarakat beradab, sehingga sepatutnyalah apabila dikategorikan
sebagai trans nasional crime2.

1 Anggoro, K., & Perwita, A. B. Rekam Jejak SSR Indonesia 2000-2005. Pro Patria
Institute, Jakarta, (2006, hal. 109).
2 ASEAN Plan o f Action to Combat Transnational Crimes (ASEAN-PACTC) tahun 2002
menyebutkan bahwa terdapat 8 (delapan) jenis kejahatan lintas Negara dalam lingkup
kerjasama ASEAN yaitu: perdagangan gelap narkoba, perdagangan manusia, sea-
piracy, penyelundupan senjata, pencucian uang, terorisme, international economic crime
dan cyber crime (Kemlu, 2010).

1