Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
3
agraris, namun pada kenyataannya masih sering dan ada wilayah yang
mengalami kekurangan pangan.5 Besarnya jumlah dan pertumbuhan
penduduk bukanlah merupakan satu-satunya pemicu yang dapat
menghambat pencapaian ketahanan pangan nasional, akan tetapi
berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi menjadi pemukiman
maupun lahan industri telah menjadi ancaman dan tantangan tambahan
bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dalam bidang
pangan. Sehingga permasalahan pangan inilah yang kemudian menjadi
isu nasional yang cenderung dikaitkan dengan cita-cita terselenggaranya
ketahanan pangan nasional.
Terkait dengan upaya peningkatan ketahanan pangan, maka
sangat diperlukan pengelolaan dan pemanfaatan SDA secara optimal
sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap ketersediaan
pangan, khususnya dari SDA Hayati atau SDA yang dapat diperbaharui
(renewable resources) seperti hewan, tumbuhan, air dan udara segar.
Selain itu juga mengingat fungsi dari SDA yang merupakan barang
konsumsi, sumber komoditi dan penghasil devisa serta pendukung
kehidupan yang dapat mempengaruhi kehidupan dan keberlangsungan
SDA lainnya termasuk manusia dan lingkungan hidup.6
Yang menjadi permasalahan dalam pengelolaan dan pemanfaatan
SDA guna meningkatkan ketahanan pangan adalah potensi SDA yang
melimpah tersebut belum diimbangi dengan kualitas dari sumber daya
manusia (SDM) yang memadai, sehingga SDA yang tersedia belum
sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain kualitas SDM
yang memadai, agar tercapai optimasi dalam pemanfaatan SDA, maka
diperlukan juga pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sesuai, serta payung hukum yang bersinergi dan tidak tumpang tindih
dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA. Selanjutnya, seiring dengan
Walujo, Eko. 2011. Keanekaragaman Hayati Untuk Pangan. Disampaikan pada
kongres ilmu pengetahuan nasional X pada tanggal 8-10 Nopember 2011.
Darjanto, Bambang. 2012. Bahan ceramah Bidang SKA “ Pengelolaan SKA
Indonesia Guna Memperkuat Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa”.
Jakarta. Lembaga Ketahanan Nasional RI.
