Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

BAB I
          PENDAHULUAN

1. Umum.

Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dimana sila-silanya

tertuang dalam Pembukaan UUD NRI 1945 telah ditetapkan oleh bangsa

Indonesia sebagai dasar negara, ideologi nasional dan falsafah pandangan

hidup bangsa. Pada kenyataannya sejak orde Lama berkuasa, digantikan

orde Baru dan era Reformasi, Pancasila belum banyak memberikan

harapan dan perubahan dalam mencapai tujuan nasional. Namun demikian

Pancasila masih diyakini oleh bangsa Indonesia sebagai alat pemersatu

bangsa guna menegakkan kedaulatan NKRI.  Hal tersebut telah

dibuktikan, bahwa beberapa kali Pancasila dicoba untuk diganti dengan

ideologi lain, seperti pemberontakan DI/TII, G-30 S/PKI, namun Pancasila

tetap utuh sebagai ideologi nasional bagi bangsa Indonesia yang pluralis

dengan semboyan Bhinena Tunggal Ika1.  Pancalisa sebagai dasar

negara yang disyahkan oleh MPR sesuai TAP MPR No. XVIII/MPR/1998,

sejak kelahirannya telah berhadapan langsung dengan ideologi besar

dunia. Seiring dengan perjalannan sejarah bangsa, ideologi Pancasila

telah berulang kali mendapat rong-rongan dari dalam maupun dari luar

negeri, sehingga sampai saat ini Ideologi Pancasila belum dapat

mensejahterakan kehidupan rakyat banyak, bahkan akhir-akhir ini

dipertanyakan kembali keberadaannya. Pasca kemerdekaan, ideologi

Pancasila mendapat rong-rongan dari anak bangsa sendiri yang ingin

menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Pada era reformasi

Pancasila berada pada titik nadir dan' dianggap tabu oleh kalangan tertentu

untuk dibicarakan. Pada era globalisasi Pancasila mendapat desakan oleh

derasnya arus kapitalisme, liberalisme dan islamisme serta komunisme

yang didukung tehnologi yang dahsyat, didukung oleh negara-negara besar

yang bermodal sangat kuat. Pada era krisis ekonomi global, kembali

Pancasila tergoncang oleh merosotnya kekuatan ekonomi Internasional

1Gunaryadi, Marsda TNI (Pum), Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Nilai-nilai onstitusi dalam
meningkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada era Reformasi, Lemhannas, Jakarta 2012 hal. 1

                                                   1
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21