Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

42

    c. Rio de Janeiro (KTT Rio+20). Konferensi Tingkat Tinggi PBB
         untuk Pembangunan Berkelanjutan dikenal sebagai Rio+20.
         Dewasa ini lautan menjadi pusat perhatian dari negara-negara
         bangsa (nation states) dan perusahaan transnasional untuk
         memperoleh kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Eksploitasi lautan
         oleh berbagai pihak telah menimbulkan berbagai masalah
         kontemporer seperti masalah politik, hukum, ekonomi, lingkungan,
         dan teknologi. Pemerintah Indonesia di Forum Rio+20
         menyampaikan usulan tentang prinsip 'Blue Economy guna
         mendorong kesadaran global terhadap pengelolaan laut dan sumber
         daya pesisir. Ekonomi Biru dinilai memiliki potensi dalam paradigma
         pembangunan baru dengan menerapkan model pengembangan
         bisnis baru yang mensinergikan antara pertumbuhan, pembangunan
         dan lingkungan. Hal ini sangat mendukung pengelolaan konservasi
         kawasan perairan yang berorientasi pada konsep negara kepulauan
         dan konsep tanah air dari implementasi wawasan nusantara.

17. Pengaruh Perkembangan Lingkungan Regional.
         Perkembangan lingkungan regional yang berpengaruh terhadap

implementasi wawasan nusantara pada pengelolaan kawasan konservasi
perairan antara lain sebagai berikut:

     a. Coral Triangle Initiative (CTI). Coral triangle adalah sebuah
          kawasan di Asia-Pacific yang dalam dua dekade belakangan ini
          menjadi pusat penelitian para ahli kelautan dunia. Coral Triangle
         yang mencakup 6 negara meliputi Indonesia, Philipina, Malaysia,
          Timor leste, Papua New Guinea and Kepulauan Salomon dengan
          luas total terumbu karang 75.000 Km2, merupakan kawasan yang
          memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, khususnya
         terumbu karang. Indonesia sendiri memiliki luas terumbu karang
          sekitar 51.000 Km2 yang menyumbang lebih dari 21% luas terumbu
          karang dunia. Melihat peran dan posisinya yang strategis, maka
          Presiden Republik Indonesia pada pertemuan APEC di Sydney
          tahun 2007, telah mempelopori sebuah inisiatif perlindungan
          terumbu karang yang disebut Coral Triangle Initiative (CTI). KeĀ­
          enam negara yang tergabung dalam CTI disebut sebagai
   11   12   13   14   15   16   17