Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

96

penegakan hukum, serta belum optimalnya pelaksanaan konservasi
lingkungan.

c. Kelemahan pengelolaan wilayah dan kekuatan pendukungnya
tersebut akan berimplikasi luas dalam hubungan dengan kerapuhan
sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa, serta berkorelasi
dengan keuletan dan ketangguhan aspek-aspek kehidupan bangsa
Indonesia, kaitan dengan kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan, yang datang dari manapun,
untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Ketidak­
berhasilan dalam pengelolan wilayah dan kekuatan pendukungnya
tersebut pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kesanggupan
kemampuan bangsa dalam menghadapi trend perdagangan bebas
ke depan yang penuh persaingan tidak hanya dalam lingkup global
dan regional, namun juga nasional akibat kebebasan perputaran
barang-barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan aliran
modal yang bebas seiring dengan pemberlakuan kesepakatan
ekonomi AFTA (ASEAN Free Trade Area), ACFTA (ASEAN Free
China Trade Aggreement) serta AEC 2015 (ASEAN Economic
Community Th. 2015).

d. Pengelolaan wilayah dan kekuatan pendukungnya perlu di­
rancang secara seksama dengan pendekatan kesejahteraan (pros­
perity) dan keamanan (security) secara berimbang, melalui suatu
konsepsi yang didasarkan pada kebijakan yang jelas, strategi yang
terarah dan upaya pencapaiannya, dengan mempertimbangkan
faktor-faktor yang berpengaruh baik yang bersumber dari lingkungan
strategis global, regional maupun nasional yang melahirkan
sejumlah peluang dan kendala. Konsepsi yang diambil yaitu
mewujudkan pengelolaan wilayah dan kekuatan pendukungnya
melalui lima strategi yang menjadi pijakan dari pelaksanaan upaya
   11   12   13   14   15   16   17   18