Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

32

  keperluan kredit program seperti penguatan modal kelompok, subsidi
  bunga, subsidi pupuk, maupun bantuan langsung masyarakat. Pihak
  otoritas moneter (BI) juga memiliki beberapa kegiatan untuk mendorong
 meningkatnya kredit UMKM, termasuk sektor pertanian antara lain
 pengembangan pada pembiayaan UMKM, pengembangan UMKM
 dengan pola klaster, penelitian pola kemitraan, program
 pengembangan inti plasma. Perbankan masional memiliki potensi yang
 sangat besar untuk mendukung pembiayaan disektor pertanian, namun
 faktanya proposal kredit perbankan untuk sektor pertanian masih
 sangat kecil dibawah 6%. Rendahnya alokasi kredit perbankan
disebabkan beberapa hal antara lain (1) Perbankan memandang sektor
pertanian sangat riskan dan sangat hati-hati dalam pemberian kredit;
(2) Perbankan ada trauma pengalaman KUT yang kurang baik; (3)
Banyak perbankan yang tidak punya cukup pengalaman menyalurkan
kredit pertanian; (4) Dominasi usaha mikro kecil memiliki kelemahan
dalam manajemen dan pembukuan; (5) Adanya resiko sosial dan
status lahan yang kurang kondusif bagi perbankan. Sedangkan pelaku
usaha pertanian (petani, pedagang hasil pertanian) memiliki persepsi
bahwa meminjam modal di perbankan sangat kompleks prosedurnya,
sehingga kurang terdorong untuk mengajukan kredit. Penyediaan
agunan merupakan persyaratan yang paling sulit untuk dipenuhi oleh
pelaku usaha pertanian. Perbedaan iklim usaha, minimnya informasi
serta belum optimalnya komunikasi antara sektor pertanian dengan
perbankan juga menjadi kendala yang tidak kalah penting untuk
dicarikan solusinya yang menguntungkan kedua pihak. Sebagai contoh,
sejumlah petani tembakau yang tersebar di beberapa daerah pedesaan
di Kabupaten Pakpak Bharat mengakui kewalahan karena persoalan
permodalan. Sehubungan itu, mereka mengharapkan bantuan dari
pihak pemerintah setempat. Seperti diakui salah seorang petani
tembakau di Desa Kuta Meriah, Kecamatan Kerajaan, Jonar
Tinendung, karena minimnya finansial, dirinya hanya bisa berkebun
tembakau sekitar 5 rante. Padahal, menurutnya, tanaman tembakau
begitu menguntungkan untuk diusahai. “Kami selalu terbentur dengan
   1   2   3   4   5   6   7