Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 19

3

  dan sentimen berlebihan (SARA).3 Berbagai kondisi yang dapat
  menyebabkan terjadinya konflik komunal di Indoensia dapat dikategorikan
  sebagai bagian dari ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan dalam
  perspektif Kewaspadaan Nasional (Padnas) bangsa Indonesia. Konflik
  komunal dalam masyarakat merupakan kondisi-kondisi yang dianggap
 dapat mengganggu stabilitas dan pencapaian tujuan serta cita-cita nasional
 yang diamanatkan dalam dokumen dan doktrin kebangsaan seperti
 Pancasila, UUD NRI Tahun 1945 dan Wawasan Nusantara.

           Landasan kebangsaan di atas merupakan fondasi dalam membahas
 upaya untuk menghadapi konflik komunal, sebagai bagian dari
 Kewaspadaan Nasional secara langsung berkaitan dengan pencapaian
 Ketahanan Nasional (Tannas) sebagai kondisi ideal bagi bangsa Indonesia.
 Sebagai bangsa majemuk yang terdiri dari beragam identitas, bangsa
 Indonesia akan senantiasa menghadapi tantangan untuk mengatasi segala
 benturan kepentingan dan aspirasi guna mewujudkan Indonesia yang
merdeka, sejahtera, adil dan makmur. Perwujudan tersebut salah satunya
dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pendidikan politik dan
Kewaspadaan Nasional masyarakat. Sesuai dengan cita-cita dan tujuan
nasional, seluruh elemen masyarakat harus berperan aktif melalui
implementasi Kewaspadaan Nasional, agar masyarakat makin menyadari
hak dan kewajibannya dalam upaya pembelaan negara. Oleh karena itu,
merujuk pada uraian di atas maka permasalahan yang akan diajukan
adalah: Bagaimana meningkatkan Kewaspadaan Nasional terhadap konflik
komunal guna mengoptimalkan pendidikan politik dalam rangka Ketahanan
Nasional?

2. Maksud dan Tujuan
          a. M aksud. Penulisan Kertas Karya Perorangan (Taskap) ini
          dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang konsepsi
          pemecahan masalah mengenai kebijakan, strategi dan upaya
          dalam meningkatkan Kewaspadaan Nasional terhadap konflik

3 Connie Rahakudini Bakrie. 2007. Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal (Jakarta: Yayasan O bor
Indonesia), M fli. 72.
   14   15   16   17   18   19   20   21