Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI

98

BAB VII
PENUTUP
28. Kesimpulan.
Timor Leste memiliki perbatasan darat dengan Indonesia, dengan
karakteristik kawasan perbatasan berbeda- beda dalam bidang sosial,
ekonomi, politik dan kebudayaan. Sampai saat ini penyelesaian perbatasan
Timor Leste dan Indonesia sudah mencapai 97% dan tinggal 2 (dua)
segment yang masih bermasalah di daerah Ambeno Timor Leste dengan
NTT- Indonesia. Belum selesainya penetapan dan penegasan tentang dua
segment batas wilayah negara dengan negara tetangga, baik darat
maupun laut, akan menjadi penyebab munculnya permasalahan terkait
sengketa garis batas yang potensial mengancam kedaulatan negara.
Ketidakjelasan ini memunculkan kekhawatiran dan keragu- raguan bagi
masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari- hari, baik di wilayah
perbatasan darat maupun di perbatasan wilayah laut, termasuk dalam
berusaha seperti membuka lahan perkebunan dan pertanian serta dalam
bepergian. Masyarakat nelayan yang mencari nafkah di laut seringkali
terjadi ada yang tertangkap dan di proses oleh aparat penegak hukum
kedua negara
Penyediaan kehidupan yang layak atas eks pengungsi dan eks milisi
dapat dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah Republik Indonesia
dengan menyediahkan kebutuhan dasar infrastruktur yang baik bagi
mereka sebagai warga negara yang mempunyai hak atas kehidupan sama
dengan penduduk lain di seluruh Indonesia. Kedua pemerintah juga
sepakat melakukan berbagai dialog dengan para eks pengungsi dan eks
milisi agar semua masa lalu dapat di tempuh dengan reconsiliasi dan
semua orang berhak memilih sesuai dengan hati nuraninya tanpa
menghilangkan harkat, dan martabat yang penuh perikemnusiaan dan
prikeadilan. Pemerintah seharusnya dapat melaksanakan fungsinya dalam
mengelola perbatasan secara optimal, dengan diberikan kewenangan yang
jelas oleh undang- undang dapat melaksanakan pengelolaan wilayah
perbatasan bersama- sama dengan masyarakat, pengusaha/