Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

17. Perkembangan Lingkungan Regional.

         Perkembangan dan persaingan ekonomi dan politik di Asia Pasifik dan
Asia Tenggara semakin memanas belakangan ini. China telah lahir menjadi
raksasa baru dunia menandingi AS yang merupakan satu-satunya negara
adidaya di dunia setelah perang dingin berakhir dengan tumbangnya negara
Rusia.

         Perkembangan lingkungan regional lainnya adalah industri Korea
Selatan yang mengalami kemajuan sangat pesat dan negara-negara ASEAN
yang menyepakati perdagangan bebas, ASEAN Free Trade Area (AFTA)
mulai 2016, era perdagangan ASEAN-China (ACFTA) sejak 2010, dan pada
KTT ASEAN ke-20 di Kamboja, telah dicanangkan Masyarakat Ekonomi
ASEAN 2015 (ASEAN Community 2015), yakni terbentuknya masyarakat
ekonomi ASEAN di bidang politik, sosial, dan budaya.

         Perkembangan lingkungan regional ini dihambat oleh berbagai konflik
antar negara, seperti konflik perbatasan antara China dan Jepang, konflik
Korea Selatan dengan Korea Utara, konflik Malaysia dengan kerajaan Sulu,
ketegangan perbatasan antar sesama negara Asia. Permasalahan lainnya
yang cukup mengkhawatirkan adalah permasalahan pemberian perlindungan
tenaga kerja migran, atau pengungsi gelap dari Asia menuju Australia yang
melewati perairan Indonesia, perdagangan gelap senjata, peredaran narkotika,
dan perdagangan gelap sumber daya alam seperti illegal logging, illegal
mining, illegal fishing, dan lainnya.

          Perkembangan lingkungan regional diberbagai sektor tersebut, dengan
segala jenis konflik yang terjadi membutuhkan kepemimpinan visioner yang
mampu berperan sebagai penentu arah, dan sebagai agen perubahan yang
mampu berpikir strategis serta mampu mengubah iklim organisasi. Pemimpin
yang visoner harus mampu berperan sebagai juru bicara yang mampu
berkomunikasi dengan baik serta memiliki jaringan kerja yang luas dan juga

                                                                43
   11   12   13   14   15   16   17