Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
44
politik/keamanan regional di kawasan Asia Timur saat ini. Pertama,
bertambahnya ketegangan dalam hubungan China-AS; kedua, meningkatnya
kembali keterlibatan AS di Asia Timur; dan ketiga, peningkatan keagresifan
China di Laut China Selatan. Ketiga faktor ini merupakan ujian yang serius
bagi ASEAN, yang telah memproklamasikan diri sebagai kekuatan
pendorong utama (primary driving force) dalam penyelesaian isu-isu regional
di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur36.
Perkembangan kerjasama ASEAN diharapkan akan dapat
menciptakan keterbukaan dan saling pengertian sehingga dapat dihindarkan
terjadinya konflik perbatasan. Hal ini didukung oleh semakin meningkatnya
hubungan masyarakat perbatasan baik dari sudut sosial budaya maupun
ekonomi. Namun sejalan dengan era reformasi dan demokratisasi yang
melanda bangsa Indonesia saat ini, penanganan masalah perbatasan belum
dapat dilakukan secara optimal. Permasalahan batas antar negara di
lingkungan anggota sesama ASEAN sebenarnya banyak persoalan,
diantaranya permasalahan batas darat antara Indonesia dengan Malaysia
yang dapat berkembang menjadi konflik apabila tidak segera diselesaikan.
Dalam penentuan garis batas wilayah perbatasan darat di Kalimantan ada
beberapa titik batas yang belum tuntas disepakati oleh kedua belah pihak
melalui Forum General Border Committee (GBC) dan Joint Indonesia
Malaysia Boundary Committee \JIMBC), badan formal bilateral.
Permasalahan lain antar Indonesia dengan Malaysia adalah masalah
pelintas batas, penebangan kayu ilegal, dan penyelundupan.
18. Perkembangan Lingkungan Nasional
Perkembangan lingkungan strategis nasional yang berpengaruh
terhadap optimalisasi pengelolaan wilayah perbatasan darat, khususnya di
Kaltim dan Kaltara ditinjau dari sudut astagatra, sebagai berikut:
a. Geografi. Aspek geografis yang berkaitan langsung dengan
penegakan kedaulatan NKRI adalah kondisi Letak 19 kecamatan di
daerah perbatasan darat Kaltim dan Kaltara yang sebagian besar
sangat terpencil dan terisolir sehingga pembangunan sarana dan
36 Ibid