Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
- 20-
rendahnya pendidikan petani, sempitnya pemilikan lahan, dan rusaknya
infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi dan jalan desa. Selain itu ada
faktor non-teknis kurangnya komitmen dan koordinasi antar pihak terkait
yang kurang berjalan sesuai dengan perencanaan dan kadang-kadang
adanya sating ketidakpercayaan antar pihak yang berpengaruh terhadap
kesiapan petani dalam memanfaatkan teknologi baru. Terbatasnya
teknologi spesifik lokasi sangat berpengaruh kepada produktivitas
komoditas pertanian pada umumnya, sehingga belum tercapai optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya lahan yang sebenarnya berpotensi untuk
memberikan hasil yang lebih maksimal. Rendahnya produktivitas lahan ini
ditandai oleh besamya senjang hasil yang diperoleh ditingkat petani
dengan hasil di tingkat penelitian. Oleh sebab itu pengembangan
sumberdaya di sektor pertanian sangat diperlukan untuk menghadapi
tantangan globalisasi kedepan, diantaranya adalah kesenjangan
produktivitas antara petani dengan hasil penelitian; terbatasnya
ketersediaan inovasi teknologi spesifik lokasi yang sesuai dengan
agroekosistem dan sosial budaya petani; terbatasnya benih varietas unggul
baru dengan harga terjangkau; lemahnya kemampuan produk andalan
untuk bersaing secara global; dan kurang efisiennya penggunaan sarana
produksi.
Menurut Hendayana (2009) introduksi teknologi tidak langsung
dimanfaatkan petani. Ada tenggang waktu sebelum petani menerapkan
teknologi itu di lahan usahataninya. Hal ini yang disebut senjang adopsi
sebagai indikator percepatan adopsi. Adopsi dikatakan cepat manakala
senjang adopsinya singkat, sebaliknya dikatakan lambat jika semakin
panjang senjang adopsinya. Dengan demikian akselerasi adopsi tiada lain
merupakan perpendekan senjang adopsi. Akselerasi/percepatan adopsi
pada setiap petani sangat beragam dan tidak dapat diprediksi sejak awal.
Keputusan petani untuk menerapkan teknologi atau tidak dipengaruhi
banyak faktor baik internal (karakteristik individu petani dan kondisi
usahataninya) maupun eksternal (dukungan pasar output, kebijakan harga,
dan Iain-lain). Oleh karena itu adanya formulasi percepatan adopsi bagi
petani menjadi krusial.