Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
BAB III
KONDISI PEMANFAATAN INOVASI TEKNOLOGI
PERTANIAN SAAT INI
11. Umum
Kondisi pemanfaatan inovasi teknologi pertanian saat ini belum
optimal. Jumlah inovasi yang ada di lembaga penelitian masih belum
banyak diaplikasikan di masyarakat. Kaiaupun diaplikasikan terkadang
belum sesuai penerapannya sehingga produktivitas beberapa komoditas
belum maksimal. Hal ini ditunjukkan oleh TFP (Total Porductivity Factor)
yang masih rendah. TFP Indonesia untuk tanaman pangan menurun 3,955
(periode 1961-1980) menjadi -0,78 (periode 1981-2001) dan untuk
peternakan menurun 3,08% (1961-1980) menjadi 2,41% (1981-2001). Nilai
TFP negative menunjukkan peningkatan input tidak menyebabkan
peningkatan output (lampiran Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Rl
Nomor 193/M/KP/IV/2010 tentang kebijakan strategis pembangunan
nasional iptek 2010-2014). Dengan demikian, pemanfaatan inovasi
teknologi pertanian belum berjalan sesuai harapan. Sehingga peningkatan
produktivitas pertanian belum mampu mendukung pembangunan pertanian
dan mengakibatkan kurang terpenuhinya kebutuhan pangan bagi penduduk
dan tetap meningkatnya impor pangan. Kondisi ini disebabkan oleh adanya
permasalahan teknis dan non-teknis yang mempengaruhi pemanfaatan
inovasi teknologi pertanian yang berkaitan dengan Sumber Inovasi
Teknologi Pertanian, Proses Alih Inovasi Teknologi Pertanian, Penerima
Inovasi Teknologi Pertanian, dan Kebijakan Pemanfaatan Inovasi Teknologi
Pertanian.
12. Pemanfaatan Inovasi Teknologi Pertanian Saat ini
Lembaga penelitian (Badan Litbang Pertanian, BPPT, BATAN, LIPI,
Perguruan Tinggi) sebagai institusi publik, dituntut untuk menghasilkan
inovasi yang mampu mengatasi masalah yang dihadapi petani dalam
berproduksi. Selain itu, lembaga penelitian swasta, LSM pertanian, dan