Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
juga dengan diplomat personil media, pengacara, dan anggota keluarga
penerima manfaat.Cuti khusus juga diberikan kepada banyak penerima
untuk mengunjungi keluarga mereka, dan menghadiri kegiatan keagamaan
dan budaya di rumah dari waktu ke waktu.
Pelatihan khusus dan pelatihan penyegaran berkala diberikan kepada
administrator dengan memusatkan pelatihan pada bagaimana memberikan
bantuan psikologis dan konseling awal.Program konseling dirancang dalam
kemitraan dengan Kementerian Kesehatan dan Gizi, Departemen Sosial dan
Kesejahteraan Sosial, dan banyak organisasi non Pemerintah yang bergerak
di bidang.Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki pola pikir dari mantan
kombatan dan mempengaruhi perubahan sikap.Banyak upaya telah
ditempuh untuk memungkinkan mereka untuk mengembangkan kepribadian
mereka sebagai individu.
Banyak perhatian diarahkan pada proses penyatuan kembali
keluarga, dengan memberi kesempatan kepada para pejuang yang sudah
menika untuk kembali bersama pasanganya, anak-anaknya, dan orang
tuanya di pusat-pusat rehabilitasi khusus yang disebut dengan “desa
perdamaian”. Hal ini memungkinkan banyak penerima rehabilitasi untuk
melanjutkan rehabilitasi mereka tanpa gangguan terhadap kehidupan
keluarga mereka.
Sebuah upacara pernikahan massal diadakan pada bulan Juni 2010,
di mana 5372 mantan pejuang dan pasangannya secara resmi dikawinkan
dengan persetujuan dari orang tua dan keluarga mereka.Perkawinan
tersebut dilakukan berdasarkan kebiasaan agama dan tradisi, dan banyak
orang tua dan simpatisan menghadiri upacara tersebut.Sebuah tempat
perllndungan khusus dan pusat rehabilitasi juga didirikan di Kaithady di
Jaffna untuk memenuhi reunifikasi.
Sebuah program khusus untuk 'mengejar pendidikan' diberikan
melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk para pemuda yang
72 Ranasingha S, Maj Gen 31 Mel- 02 Juni 2011. Kuliah umum oleh Mantan Komisaris
Jenderal Rehabilitasi, Menaklukkan Terorism e: Pengalaman Sri Lanka, Colombo.
82