Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
20
dimaksud adalah Asian Way. Ini berangkat dari suatu keyakinan bahwa
bangsa-bangsa di Asia mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan
berbagai persoalana yang berbeda dengan kultur Eropa.
b. Merajut Hubungan Militer oleh Prof. Muladi, SH
Dalam bukunya yang berjudul “Merajut Hubungan Militer” yang
ditulis oleh Prof.Dr. Muladi, SH, dijelaskan bahwa kerjasama militer
mempunyai keuntungan dari sebuah negara. Pertama, sebagai titik balik
bagi pengembangan dan pemulihan kemampuan pertahanan, kerja sama
tersebut dapat membuka cakrawala bagi TNI untuk membangun sistem
dan postur pertahanan yang lebih baik agar disegani setidaknya di Asia
Tenggara. Hal tersebut sejalan dengan Buku Putih Pertahanan tahun
2008, yang menegaskan bahwa eksistensi militer Indonesia harus dapat
menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut berkonsekuensi
pada pengamanan pulau terluar dan perbatasan dengan negara-negara
di Asia Tenggara dan Australia.
Kedua, Indonesia juga secara bertahap harus kembali membangun
industri strategis yang lama ‘mati suri’. Meski alasan utama ada pada
kebijakan politik dan ketersediaan anggaran yang memadai, namun
harus diakui bahwa embargo tersebut telah pula mematikan ruang gerak
industri strategis dalam alih tekhnologi maupun pemasarannya. Sebab,
biar bagaimanapun, rejim global industri pertahanan masih dikuasai oleh
AS dan sekutunya.
Ketiga, sebagai negara demokrasi baru, Indonesia dapat pula
menegaskan akan pentingnya kontrol sipil atas militer. Dimana indikasi
yang paling kentara adalah kontrol tersebut harus bersifat efektif, dan
mampu memosisikan TNI untuk tidak lagi menggunakan pendekatan

