Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
i. Reciprocity89
Menurut Smith dan Smith (2008) adalah “the quality o f the
relationship between one person and another to help each other;
cooperate with each other on the basis of commitment, high trust,
concern, and responsibility to achieve common g o a l s Kualitas
hubungan antara satu orang dengan orang lain untuk saling membantu,
bekerjasama satu sama lain atas dasar adanya komitmen, kepercayaan
yang tinggi, kepedulian, dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan
bersama atau dalam bahasa lokalnya (Sunda):
“sabilulungan, nyaeta gotong royong, atuntunan tangan, hirup
rukun sauyunan, silih reujeung, silih rojong, silih asih, silih asah, silih
asuh”. 9 (Sabilulungan adalah inti dari gotong royong yang merupakan
sikap untuk bekerjasama, hidup rukun, saling membantu, saling berbagi
kesusahan, saling mengasihi, saling mengingatkan dan saling
membimbing satu sama lain.
j. Altruisme
Menurut Walstern dan Piliavin (Deaux, 1976) adalah semangat
untuk menolong yang timbul bukan karena adanya tekanan atau
kewajiban, melainkan tindakan yang bersifat sukarela sebagai sebuah
kesadaran rela berkorban untuk orang lain, masyarakat, bangsa dan
negara tanpa mengharapkan imbalan ataupun reward dari semua
pengorbanannya tersebut.
Menurut Sears dkk, 1994, menyebutkan bahwa altruism adalah
tindakan sukarela yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok
orang untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan
apapun, kecuali mungkin perasaan telah melakukan perbuatan baik
(Sears dkk, 1994). Selain itu ajaran agama mendefinisikan altruisme
sebagai suatu tindakan untuk menolong orang lain secara ikhlas atau
dalam bahasa lokalnya (Sunda) adalah:
8 Smith, Mark K. (2008) How to cite this article: ‘Helping relationships’, the encyclopaedia of
informal education, [www.infed.org/mobi/helping-relationships-principles-theory-and-practice
9 Rahmat Taufik Hidayat, 2005, Peperenian Urang Sunda, PT. Kiblat Bandung
14

