Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
52
mempunyai kualitas yang baik, persebaran penduduk sudah merata dan
kemiskinan semakin menurun sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan oleh
rakyat dalam rangka pembangunan nasional, hal tersebut akan diuraikan
seperti dibawah ini.
a. Jumlah penduduk.
Jumlah penduduk Indonesia yang diharapkan terkait dengan
laju pertumbuhan penduduk dan fertilitas yang masih tinggi, bahwa
menurut hasil proyeksi penduduk tahun 2013, selama dua puluh
satu tahun kedepan penduduk Indonesia akan terus meningkat
menjadi 305,6 juta pada tahun 2035. Pemanfaatan Bonus
Demografi tidak hanya masalah jumlah penduduk, persebaran
penduduk dan kemiskinan saja namun harus dilihat juga laju
pertumbuhan penduduk, komposisi dari usia penduduk yang
produktif 15-64 tahun, tingkat pendidikan, kesehatan, lapangan kerja
dari penduduknya. Pada tahun 2030-2035 diperkirakan asumsi
jumlah penduduk sebesar 305,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk 0,62 persen dan asumsi rasio ketergantungan 46,9 maka
secara perhitungan asumsi jumlah penduduk usia produktif yang
diharapkan diperkirakan mencapai 67,90 persen atau sekitar
207,502 juta jiwa. Sedangkan tingkat pendidikan penduduk yang
diharapkan adalah rata-rata lama sekolah berada pada angka 12
atau mereka dapat menyelesaikan sekolahnya sampai lulusan
SMA/sederajat dan angka pengangguran penduduk menurun
dibawah 7 juta jiwa.
Pengendalian laju pertumbuhan penduduk menjadi
tanggungjawab pemerintah dalam hal ini adalah BKKBN yang harus
terus menerus mensosialisasikan dan mengembangkan program
andalannya yaitu Keluarga Berencana (KB) yang saat ini jargonnya
adalah Dua Anak Lebih Baik. Program KB yang diharapkan pada
periode 2028 - 2031 adalah mampu mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk dari angka 1,35 menjadi 0,62, menurunkan
angka kelahiran total dari 2,6 menjadi 1,9, mentargetkan untuk