Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

34

 bisnis dan perdagangan. Kebijakan yang dibuat cenderung masih
 ngambang dan bersifat multi tafsir sehingga sulit diaplikasikan
 menjadi langkah nyata. Faktor lain yang menjadi permasalahan
 adalah kurangnya sinergitas antar pemerintah pusat dan daerah
serta antar lembaga sehingga peningkatan efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan program pembangunan belum sepenuhnya terwujud.

b Rendahnya kualitas SDM di Papua Barat.
         SDM merupakan faktor penentu dalam setiap pelaksanaan

pembangunan karena selain sebagai subyek atau pelaksana
sekaligus berperan juga sebagai obyek atau penerima hasil
pembangunan. Kualitas SDM Papua Barat yang masih rendah, baik
pada kalangan masyarakat, pelaku bisnis, maupun aparatur
pemerintahan sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan
pembangunan yang dilaksanakan. Rendahnya kualitas SDM di
Papua Barat dapat dilihat nilai IPM yang masih dibawah rata-rata
jumlah IPM nasional yang mengindikasikan bahwa tingkat harapan
hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup masih rendah.
Demikian halnya dengan jumlah penduduk miskin dan angka
pengangguran yang masih tinggi akan menjadi kendala dalam
pelaksanaan program pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam
proses pembangunan masih rendah karena tingkat pendidikan dan
keterampilan yang belum memadai sehingga cenderung menjadi
beban pembangunan. Dari aspek kehidupan sosial budaya,
masyarakat yang ada di Papua Barat masih memegang teguh adat
istiadat seperti masyarakat Papua pada umumnya sehingga proses
asimilasi dengan masyarakat pendatang berjalan lambat.
Kemampuan dan kreatifitas masyarakat masih rendah dibuktikan
dengan minimnya kegiatan ekonomi dan rendahnya daya saing
dibandingkan dengan masyarakat pendatang. Di kalangan SDM
aparatur pemerintah masih perlu ditingkatkan untuk mencapai
tingkat profesionalisme yang tinggi terutama bidang manajerial,
moral, dan intelektual.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11