Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

26

militer, kondisi seperti ini secara langsung akan sangat berpengaruh kepada
kesiapan SDM yang mengawaki industri pertahanan nasional, apabiia tidak
segera mengantisipasinya maka kemampuan SDM akan ketinggalan oleh
kemampuan SDM negara-negara lain. Saat ini SD M yang berada di Industri
pertahanan dari usia sudah rata-rata hampir memasuki usia pensiun bahkan
ada yang sudah pensiun masih dikaryakan di Industri pertahanan, hal ini
terjadi karena lambannya regenarasi SDM yang siap menggantikan posisi
para seniomya. Kekurangan SD M disaat industri pertahanan memerlukan
banyak pekerja, saat ini dilakukan dengan cara outsourcing yaitu menerima
SDM sesuai kebutuhan dengan cara yang kurang selektif, sebagai contoh
mempekerjakan tukang las yang tidak sesuai sertifikat yang dimilikinya dan
tidak memiliki rasa tanggung jawab penuh (terkadang kurang disiplin)
terhadap perusahaan, karena apabiia proyek (kontrak) selesai maka mereka
diberhentikan dari pekerjaannya, ketika memerlukan kembali pegawai belum
tentu pegawai yang sebelumnya yang telah berpengalaman akan dipanggi!
kembali. Dari kenyataan ini teriihat bahwa jumlah pekerjaan yang diterima
dibandingkan dengan jumlah SD M yang bekerja di Industri pertahanan
tersebut tidak seimbang dan ini terjadi kekurang piawaian dari para menejer
di masing-masing industri pertahanan.

          Kita lihat sekarang kondisi di PT.PAL,Tahun 2012 jumlah karyawan di
P T . PA L Indonesia sebanyak 1.370 karyawan, diantaranya ada 20 karyawan
tahun tersebut memasuki pensiun dan 50 karyawan pensiun pada 2013. P T.
PAL Indonesia dalam regenerasi hanya memberikan kursus-kursus
pendidikan dan training bagi para karyawannya pada waktu yang singkat
atau dibutuhkan pada jangka pendek. P T Dirgantara Indonesia. P T
Dirgantara Indonesia (D I) sedang menghadapi permasalahan SDM . Pada
2014, sekitar 70 persen SDM yang saat ini bekerja di P T DI harus pensiun.
Dengan kondisi nil seperti ini maka apabiia saat ini melaksanakan
 regenerasi sebenamya sudah sangat terlambat Karena seorang engineer
 butuh total lima tahun praktek untuk bisa dianggap ahli dalam
 melaksanakan proses produksi komponen atau merakit pesawat. Tingkat
 semangat ketja SDM menurun, dikarenakan situasi ketidakpastian yang
 semakin tinggi dan maintenance skill yang sangat minim (frekuensi
 pelatihan/penyegaran personi! sangat terbatas/ rasionya sangat kecil
   9   10   11   12   13   14   15   16   17