Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

27

dibanding dengan jumlah personil yang tersedia). Proses maintenance skill
SDM sudah lama tidak berjalan dengan sistematis, berkala dan terprogram.
Sifatnya hanya sporadic, dan tidak mempertimbangkan penurunan tingkat
ketrampilan sebagai akibat dari beban rendah, sehingga program up
grading tidak pemah dilaksanakan secara konsisten.

          Saat kondisi krisis, P T Industri Pesawat Terbang Nusantara (IP TN )
(sekarang P T D I) ini, harus memberhetikan ribuan karyawan hingga saat ini
tersisa tinggal 4.000 karyawan. Kala itu, Dirgantara Indonesia belum siap
menjadi sebuah korporasi pencetak pesawat. Pasca Penghentian Hubungan
Keija (P H K ) massal itu, Dirgantara Indonesia hingga saat ini belum memiliki
pesawat asli rancangan dan buatan sendiri. Andai kata proyek N 250
berhasil, N 250 akan menjadi pesawat 100% buatan Indonesia yang
pertama. Banyaknya tenaga ahli P T Dl yang meninggalkan P T Dl dan
mengembangkan diri di berbagai perusahaan pesawat terbang di seluruh
dunia, menunjukkan bahwa skill perorangan tenaga ahli P T Dl diakui oleh
dunia, namun tidak mampu kita manfaatkan dengan baik karena kondisi
pengelolaan SDM di P T Di waktu itu tidak terprogram dengan tepat.

          Memang pada umumnya kuaiitas SDM yang dimiliki industri
pertahanan dalam merancang bangun alutsista masih belum memadai
sesuai dengan perkembangan iimu pengetahuan, saat ini rancang bangun
masih menggunakan rancang bangun yang dibuat oleh ilmuwan-ilmuwan
dari luar negeri, kemampuan SDM yang industri pertahanan cenderung
meneruskan rancang bangun yang telah ada dan memodifikasi sebagainya
contoh untuk kapal jenis tertentu seperti PKR, Kapal seiam dan LPD,
demikian juga untuk pesawat terbang serta tank dan Iain-lain. Beberapa
tahun belakangan ini telah dilaksanakan proyek pembangunan KRI tipe
Kapal Cepat Rudal (K C R ) berukuran 40 m di P T Palindo Marine, di Batam
sejumlah 4 buah KRI. Jumlah tenaga kerja di P T Palindo Marine sudah
cukup memadai, namun jika kita teliti lebih lanjut, kemampuan dari SDM
sebagian besar belum dilengkapi dengan sertifikasi sesuai standar yang
dibutuhkan dalam pembangunan kapal, terutama SD M juru las ( welder)
yang melaksanakan proyek tersebut. Tenaga ahli di tingkat desainpun juga
 belum memperiihatkan kerja sama yang baik dengan pihak perguruan tinggi
dengan domain Teknik Perkapalan atau Teknik Sistem Perkapalan. Hal
   10   11   12   13   14   15   16   17