Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

56

a. Meningkatnya sosialisasi tentang Pemahaman Masyarakat Papua
Terhadap Ideologi Pancasila.

          Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan sebagai paradigma nasional,
ditanamkan sejak dini kepada seluruh komponen bangsa melalui lembaga
pendidikan dan lembaga lainnya agar Ideologi Pancasila dapat
diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat. Meningkatkan pemahaman
dan mempraktekkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Hal demikian dapat meningkatkan rasa patriotisme
dan nasionalisme dari seluruh komponen masyarakat Indonesia khususnya
masyarakat Papua yang hidupnya berada di daerah pedalaman maupun di
pegunungan. Sementara itu, peran serta para misionaris agama Nasrani yang
kebanyakan berasal dari Negara lain seperti Jerman, Amerika Serikat, Inggris,
Belanda dan Australia dalam kadar tertentu juga telah menanamkan ideologi lain
yang hanya setia pada identitas agama saja. Hal ini tentunya perlu peningkatan
nilai-nilai Pancasila bagi masyarakat di Pedalaman maupun masyarakat Papua
yang lainnya agar mereka dapat memahami dan menghayati Pancasila dan
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman kebangsaan,
sejatinya akan melewati batas-batas agama dan oleh karenanya persoalan
identitas agama dan kebangsaan harus diupayakan berjalan secara berimbang.

b. Meningkatkan Pemahaman tentang perjalanan sejarah Pepera 1969,
melalui sosialisasi di tengah masyarakat.

          Pemerintah dan instansi terkait perlu meningkatkan pemahaman
terhadap pelaksanaan Pepera 1969 sejak Belanda menyerahkan kedaulatan
NKRI pada 27 Desember 1949, atau sehabis kemenangan gerilya TNI yang
dipimpin pak Dirman, ‘yan9 diserahkan tidak termasuk Irian Barat’, yang
kemudian berubah nama menjadi Papua ketika Gusdur berkuasa. Belanda
mengikari azas Uti Possidettis Juris yang diberlakukan PBB, yakni batas
wilayah Negara bekas jajahan yang kemudian merdeka, mengikuti batas
   11   12   13   14   15   16   17