Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
18
kritis, kreatif dan inovatif; sehat, mandiri dan percaya diri; toleran,
peka sosial, demokratis dan bertanggung jawab. Kita dapat melihat
bahwa jelas tujuan dari pendidikan di Indonesia dalam setiap
jenjangnya memasukkan pembentukan karakter anak didik
c. INPRES Nomor 1 Tahun 2010
Bidang Pendidikan: Penguatan metodologi dan Kurikulum
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai nilai budaya bangsa untuk membentuk daya
saing dan karakter bangsa.
Terimplementasinya uji coba kurikulum dan metode
pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk
membentuk daya saing dan karakter bangsa
Dengan adanya penguatan serta penyempurnaan metodologi
pembelajaran aktif, mejadikan anak dan remaja sebagai generasi
muda bangsa yang memiliki daya saing dan karakter bangsa sebagai
daya juang dalam menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi
yang ada dalam era globalisasi kini.*9
9 Landasan Teori
a. Thom as Lickona mengemukakan bahwa “Memiliki pengetahuan nilai
moral itu tidak cukup untuk menjadi manusia berkarakter, nilai moral
harus disertai dengan adan ya karakter yang bermoral" (1992: 53).
“Term asuk dalam karakter ini adalah tiga komponen karakter
(components of good character) yaitu pengetahuan tentang moral
(moral knowing), perasaan tentang moral (moral feeling), dan
perbuatan bermoral (moral actions), dan terdapat sepuluh tanda dari
perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu
bangsa, yaitu Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja,
Ketidakjujuran yang membudaya, Semakin tingginya rasa tidak
hormat kepada orang tua, guru dan figur pemimpin, Pengaruh peer
group terhadap tindakan kekerasan, Meningkatnya kecurigaan dan
kebencian, Penggunaan bahasa yang memburuk, Penurunan etos