Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
53
sebagainya. Ditambah dengan kondisi pelayanan kesehatan yang
re la tif dirasakan mahal bagi masyarakat tingkat ekonomi menengah
kebawah, oleh karena tidak mengherankan apabila ada istilah,
orang menjadi m iskin saat menderita sakit, ditambah pengetahuan
masyarakat tentang asuransi yang masih tergolong awam, bagi
masyarakat tidak mampu dan masyarakat yang bekerja disektor
non form al mungkin hanya tau asuransi kesehatan kom ersial yang
re la tif preminya mahal, kecuali masyarakat yang bekerja disektor
form al/pem erintah, asuransi kesehatan yang diikuti selama ini
sudah cukup fam ilier seperti Askes, Jamsostek, pelayanan
kesehatan TNI/Polri. Pelayanan kesehatan selama ini merupakan
masalah besar bagi masyarakat tidak mampu, namun dengan
berlakunya jam inan kesehatan Nasional sejak 1 januari tahun
2014, m asyarakat tidak mampu yang merupakan tanggungan
pemerintah, akan dapat menikmati layanan kesehatan tersebut,
sehingga setidaknya jam inan kesehatan bagi seluruh rakyat dapat
d iw u ju d ka n .
Dalam bidang pendidikan untuk tenaga kesehatan,
diperlukan kerja sama yang lebih intensiv antara kemendikbud dan
kemenkes dan lembaga pendidikan dalam m eningkatkan SDM
kesehatan yang selama ini sudah berjalan dan diperlukan
dukungan pem erintah daerah untuk meningkatkan SDM kesehatan
di wilayahnya. Sehingga permasalahan kekurangan SDM
kesehatan dalam mendukung program jam inan kesehatan nasional
dapat secara bertahap terpenuhi.
Kebijakan kem enristek bahwa pengembangan bidang
kesehatan masuk di dalam 7 bidang fokus Iptek (pertanian dan
pangan, energi, transportasi, TIK, hankam, kesehatan dan obat dan
m aterial maju) dan sosial humaniora. Pengembangan bidang
kesehatan dan obat tersebut m eliputi neurosains, bahan baku obat
dan obat herbal, produk biofarm asi-biosim ilar dan sel punca serta

